Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua, mencanangkan warsa 2023 sebagai tahun kolaborasi dalam pembangunan. Kolaborasi ini melibatkan pemerintah daerah, swasta, masyarakat, dunia usaha, serta semua pemangku kepentingan demi membangun negeri berjuluk Matahari terbit tersebut bisa lebih baik lagi pada masa mendatang.

Peran semua komponen tersebut menjadi salah satu kunci sukses dalam pembangunan karena setiap unsur memiliki potensi dan kemampuan sehingga dapat saling melengkapi melalui kerja sama yang terintegrasi.

Melalui kolaborasi itu pula setiap pihak bida ambil bagian dalam mengawal pembangunan di wilayah yang memiliki luas sekitar 940 kilometer persegi itu. Dengan demikian, kekurangan yang ada di satu bagian bisa ditutupi pihak lain.

Jayapura dikenal sebagai kota perdagangan dan jasa, yang hingga kini terus berkembang berkat peran dunia usaha yang mempunyai kontribusi signifikan dalam memajukan Ibu Kota Provinsi Papua tersebut.

Selain membutuhkan peran dunia usaha,  untuk memajukan Kota Jayapura harus dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia, agar makin bermutu sehingga keberadaan mereka kian mempercepat  pembangunan Kota Jayapura.

Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey  menyatakan peningkatan SDM berkualitas bukan hanya ada di Dinas Pendidikan, tetapi--dalam konteks lebih luas--, pendidikan aparatur negara, masyarakat, dan tenaga kesehatan juga perlu dilakukan.

Selain itu, pengembangan  sektor ekonomi juga harus dibenahi dengan memberikan kemudahan kepada investor agar mereka mau terus membuka usaha guna memajukan warga Kota Jayapura yang lebih sejahtera.

"Kota Jayapura tidak memiliki sumber daya alam, kemajuan yang terjadi hingga saat ini karena ditopang perdagangan dan jasa sehingga kemudahan investasi serta perizinan  masuk dalam salah satu program prioritas utama pada tahun 2023," katanya.

Untuk memajukan Kota Jayapura agar lebih baik lagi, tentu harus didukung oleh situasi dan kondisi keamanan yang kondusif. Hal tersebut menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan untuk pengembangan perekonomian, agar makin bertumbuh dan masyarakat bisa berusaha dengan lebih leluasa.

Dengan demikian kesejahteraan masyarakat bisa terwujud dan mereka bisa berkontribusi dalam peningkatan pendapatan asli daerah melalui bidang usaha yang dijalani.

Selanjutnya, Pemkot Jayapura juga terus berinovasi dengan menggandeng semua pihak untuk bekerja sama dengan instansi terkait karena di Kota Jayapura memiliki SDM yang beragam sehingga akan dimaksimalkan guna pembangunan di semua sektor.


Patroli siber 

Untuk menciptakan situasi yang kondusif maka TNI-Polri bersama Pemerintah Kota Jayapura intens melakukan patroli gabungan serta menggelar razia selektif di wilayah tersebut.

Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Victor Macbon menyatakan dengan dilakukan patroli secara sinergis dan terus-menerus, diharapkan dapat membawa ketenangan dan kenyamanan masyarakat.

Polisi menegaskan jika selama patroli pihaknya menemukan senjata tajam dan minuman keras, saat itu juga akan dimusnahkan agar warga bisa melihat langsung.

Semua itu  dilakukan polisi untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat atau kamtibmas di Kota Jayapura.

Polresta Jayapura Kota juga rutin menggelar patroli siber di dunia maya, bekerja sama dengan Satgas Damai Cartensz dan Subdit Cyber Dit Krimsus Polda Papua.

Jika pihaknya mendapat situs yang menyebarkan informasi hoaks atau bohong langsung di-take down karena bisa meresahkan masyarakat.

Selain itu, langkah-langkah kepolisian terkait berita bohong tersebut yakni melakukan  penegakan hukum. Aparat akan mendalami kasus tersebut  melalui profiling website-nya untuk mengetahui siapa yang menyebarkan berita bohong

Upaya tersebut terus dilakukan untuk  mencegah gangguan kamtibmas melalui udara. Hal tersebut menjadi fokus kepolisian karena efek provokasi melalui media sangat berbahaya, bisa memecah persatuan bangsa.

Sejauh ini sudah ada beberapa yang berhasil di-counter untuk menghadirkan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Adapun  para pelaku yang sudah teridentifikasi itu berasal dari Jayapura bahkan di luar Papua.

Terkait hal itu, polisi mengajak media di Kota Jayapura bergandengan tangan menyajikan fakta dan menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif demi kenyamanan bersama seluruh warga.

Apa yang menjadi persoalan di Kota Jayapura tidak hanya menjadi tanggung jawab kepolisian, tetapi merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat terkecil.

Sinergi

Tokoh agama sekaligus Ketua Badan Pengurus Masjid Raya Baiturrahim Jayapura Papua Ustaz Abdul Kahar Yelipelle menyatakan pemerintah daerah dan TNI-Polri serta pimpinan agama harus terus bersinergi dalam menjaga kamtibmas di daerah ini.

Jika terjadi gangguan maka tokoh agama bisa mengambil langkah pencegahan, misalnya, dengan melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk dengan komponen masyarakat.

Apalagi saat ini telah memasuki tahun politik sehingga pihaknya senantiasa mengajak kepada masing-masing jamaah untuk ikut serta menjaga keamanan di Tanah Papua.

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Jayapura juga berusaha maksimal ikut berperan menciptakan kota ini sebagai miniatur Papua yang aman dan damai.

Karena, di Kota Jayapura hidup dan bermukim berbagai suku dari seluruh Tanah Air sehingga pemerintah, TNI-Polri, dan tokoh agama wajib juga menjaga kedamaian di Tanah Papua khususnya Kota Jayapura.

"Kedamaian di Kota Jayapura menjadi harga mati. Untuk itu kami sama-sama harus menjaganya dengan baik," katanya.

Ke depan, sinergi antara Pemkot Jayapura, TNI-Polri, dan tokoh agama diharapkan makin meningkat.

Dengan demikian bakal tercipta keamanan dan masyarakat bisa menjalankan aktivitas di bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan, dan bidang lainnya dengan aman dan nyaman.

Keamanan dan kenyamanan itu pula yang bakal membawa kesejahteraan warga Kota Jayapura.




 

Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024