Jayapura (ANTARA) - Kodim 1715 /Yahukimo mengerahkan 20 prajurit TNI untuk membantu pengolahan sawah petani di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Dandim 1715/Yahukimo Letkol Inf Johanis Victorianus Tethool melalui rilis yang diterima di Jayapura, Jumat mengatakan, keterlibatan prajurit TNI yang mendampingi petani mengolah sawah mereka merupakan salah satu program untuk menyukseskan ketahanan pangan.
“Antusias masyarakat Dekai untuk menanam padi di lahan sawah mereka cukup tinggi, sehingga diharapkan nantinya bisa mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan pangan, khususnya beras,” ujar Tethool.
Salah seorang pemilik lahan sawah, Simon mengucapkan terima kasih kepada Kodim 1715/Yahukimo dan Babinsa Dekai yang selalu hadir di tengah masyarakat dan membantu mengolah lahan sawah mereka saat ini.
Menurut dia, kehadiran para prajurit TNI tersebut sangat membantu petani sejak pembukaan lahan hingga menanam padi dan akan memanen hasil.
"Dengan adanya bantuan tersebut maka pengerjaan persiapan lahan untuk ditanami bibit padi dapat cepat selesai," kata Simon yang memiliki lahan garapan sawah seluas satu hektar.
Anggota staf teritorial Kodim 1715/Yahukimo Sertu Raden Firman Maulana juga mengatakan saat ini petani di Dekai sudah mulai turun ke sawah untuk mengolah lahan mereka, sehingga pihaknya turut membantu dan memberikan motivasi agar semangat bekerja.
"Kami membantu mengolah lahan sawah mereka dengan menggunakan traktor dan alat sederhana,” ujar Firman.
Pengolahan lahan sawah petani yang mendapat bantuan dari prajurit TNI itu berlokasi di jalan poros Lokbon KM 11, Kampung Lokbon, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
"Kami membantu mengolah lahan sawah mereka dengan menggunakan traktor dan alat sederhana,” ujar Firman.
Pengolahan lahan sawah petani yang mendapat bantuan dari prajurit TNI itu berlokasi di jalan poros Lokbon KM 11, Kampung Lokbon, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Kodim 1715/Yahukimo membawahi tiga kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan yaitu Kabupaten Yahukimo, Pegunungan Bintang dan Kabupaten Nduga.