Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Pertanian dan Pangan setempat berharap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait  bersama-sama memantau ketersediaan stok serta pasokan pangan sehingga mengetahui laju pergerakan harga khususnya bahan penyumbang inflasi.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua Samuel Siriwa, di Jayapura, Jumat mengatakan selain itu dalam mengendalikan inflasi juga perlu dilakukan akselerasi dan harmonisasi dengan semua pemangku kepentingan.

“Kemarin kami bersama OPD dan pemangku kepentingan terkait telah mengikuti rapat virtual bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sehingga arahan-arahan yang disampaikan dapat di ikuti,” katanya.

Menurut Samuel, cabai adalah salah satu bahan pangan penyumbang inflasi di Papua yang cukup signifikan, maka pihaknya telah melakukan beberapa cara.

“Seperti memacu produksi cabai melalui penanaman masif Kabupaten Keerom serta juga mendatangkan dari daerah terdekat di wilayah Papua dan juga menggalakkan tanaman pekarangan,”ujarnya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank (BI) Provinsi Papua Thomy Andryas mengatakan hasil pemantauan dan analisa untuk inflasi di beberapa daerah di Papua cukup menunjuk hal yang positif, ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pengendalian inflasi khususnya bahan pangan harus diperhatikan keterjangkauan harga.

“Selain itu memperhatikan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan menjaga komunikasi yang efektif, melalui langkah konkrit yang dilakukan adalah operasi pasar murah, subsidi angkut, gerakan tanam dan replikasi model bisnis,”katanya.

Menurut Thomy, pihaknya juga memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan sarana produksi pertanian (saprotan), meningkatkan kerja sama daerah, digitalisasi data dan informasi serta meningkatkan koordinasi dan komunikasi melalui pertemuan tim pemantau inflasi daerah (TPID) di daerah.

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024