Keerom (ANTARA) - Warga di tujuh kampung Distrik Mannem, Kabupaten Keerom, Papua mengharapkan food estate dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah itu.
Kepala Distrik Mannem Elisabeth Abar di Keerom, Selasa, mengatakan lokasi food estate yang berada Kampung Wambes dengan luas 3.000 hektare tersebut sangat berpotensi dalam peningkatan ekonomi masyarakat jika terus dikelola secara berkelanjutan.
"Sehingga kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang telah menyediakan lahan jagung dengan demikian kebutuhan masyarakat dan kebutuhan pendidikan anak-anak akan terpenuhi," katanya.
Menurut Abar, masyarakat di tujuh kampung juga berharap agar ke depan ada pabrik pengolahan jagung di sekitar lokasi food estate sehingga warga khususnya para petani tidak perlu menjual hasil pertanian ke Kota Jayapura karena akses yang sangat jauh.
"Dengan adanya pabrik pengolahan jagung juga diharapkan bisa menjaga kestabilan harga jagung di Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan adanya food estate warga di tujuh kampung yang berada di Distrik Mannem merasa terbantu dalam mendapatkan pekerjaan karena semua masyarakat terlibat dalam pemanfaatan lahan jagung tersebut.
Sementara itu, Ketua kelompok Tani Zeepi Mater mengatakan sekitar 200 lebih petani terlibat langsung dalam pemanfaatan lahan jagung seluas 3.000 hektare itu.
"Jumlah itu dibagi dalam 10 kelompok tani di mana masing-masing kelompok berjumlah 20-24 orang ditambah dengan tiga gabungan kelompok tani," katanya.
Dia menambahkan pihaknya berharap ke depan pemerintah bisa memberikan bantuan lagi seperti mesin dan alat pertanian sehingga dalam pemanfaatan lahan jagung lebih maksimal.
"Karena kami berharap lahan jagung itu bisa menjawab kebutuhan kami dalam pemenuhan ekonomi," ujarnya.
Sekadar untuk diketahui Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan melakukan penanaman jagung di lokasi food estate bersama masyarakat setelah meresmikan Papua Youth Creative Hub di Distrik Abepura, Kota Jayapura pada Selasa (21/3).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Masyarakat ingin food estate di Keerom tingkatkan ekonomi keluarga
Kepala Distrik Mannem Elisabeth Abar di Keerom, Selasa, mengatakan lokasi food estate yang berada Kampung Wambes dengan luas 3.000 hektare tersebut sangat berpotensi dalam peningkatan ekonomi masyarakat jika terus dikelola secara berkelanjutan.
"Sehingga kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang telah menyediakan lahan jagung dengan demikian kebutuhan masyarakat dan kebutuhan pendidikan anak-anak akan terpenuhi," katanya.
Menurut Abar, masyarakat di tujuh kampung juga berharap agar ke depan ada pabrik pengolahan jagung di sekitar lokasi food estate sehingga warga khususnya para petani tidak perlu menjual hasil pertanian ke Kota Jayapura karena akses yang sangat jauh.
"Dengan adanya pabrik pengolahan jagung juga diharapkan bisa menjaga kestabilan harga jagung di Papua," ujarnya.
Dia menjelaskan dengan adanya food estate warga di tujuh kampung yang berada di Distrik Mannem merasa terbantu dalam mendapatkan pekerjaan karena semua masyarakat terlibat dalam pemanfaatan lahan jagung tersebut.
Sementara itu, Ketua kelompok Tani Zeepi Mater mengatakan sekitar 200 lebih petani terlibat langsung dalam pemanfaatan lahan jagung seluas 3.000 hektare itu.
"Jumlah itu dibagi dalam 10 kelompok tani di mana masing-masing kelompok berjumlah 20-24 orang ditambah dengan tiga gabungan kelompok tani," katanya.
Dia menambahkan pihaknya berharap ke depan pemerintah bisa memberikan bantuan lagi seperti mesin dan alat pertanian sehingga dalam pemanfaatan lahan jagung lebih maksimal.
"Karena kami berharap lahan jagung itu bisa menjawab kebutuhan kami dalam pemenuhan ekonomi," ujarnya.
Sekadar untuk diketahui Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan melakukan penanaman jagung di lokasi food estate bersama masyarakat setelah meresmikan Papua Youth Creative Hub di Distrik Abepura, Kota Jayapura pada Selasa (21/3).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Masyarakat ingin food estate di Keerom tingkatkan ekonomi keluarga