Sentani (ANTARA) - Penjual bunga dadakan mulai ramaikan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua saat H-1 Idul Fitri 1444 Hijriah.
Penjual bunga Sintia 15 tahun kepada ANTARA di Sentani, Jumat, mengatakan, pihaknya menjual bunga setiap menjelang hari raya Idul Fitri karena saat itu banyak pengunjung yang berziarah.
"Hari biasa kami tidak berjualan bunga karena sepi tetapi saat hari besar keagamaan barulah kami menggelar dagangan disepanjang jalan menuju lokasi TPU Sentani," katanya.
Menurut Lala 16 tahun dirinya selalu bersemangat ketika hari raya Idul Fitri karena pasti dagangannya akan laris terjual, dalam sehari bungan tabur yang dijualnya bisa laku hingga Rp. 200.000 perhari.
"Jualan begini setahun sekali jadi selama itu saya juga merawat bunga-bunga di halaman rumah agar dapat dijual dihari seperti ini, 1 plastik kecil Rp. 5.000 dan besar Rp10.000" katanya.
Sementara itu Ida 17 tahun menjelaskan saat H-1 pengunjung banyak yang datang berziarah sehingga pihaknya berbagi tugas dengan teman-teman yang lain untuk menempatkan dagangan bunganya di beberapa titik yang dilalui peziarah.
"Jadi kita berbagi tugas sekaligus berbagi rejeki, ada yang gelar jualan bunga di pertigaan, lorong masuk, depan pagar rumah sampai mendekati makan," katanya.
Ditempat yang sama Susan 18 tahun menambahkan ada batasan lokasi yang di tentukan pemilik ulayat, jadi pihaknya hanya dapat berjualan pada titik-titik yang sudah di sepakati agar tidak menggangu para peziarah.
"Tempat jualan kami disini, kita tidak boleh jualan di sekitar TPU atau depan pagar masuk bahkan kedalam tidak diperbolehkan supaya peziarah dapat berziarah dengan tenang," katanya.
Penjual bunga Sintia 15 tahun kepada ANTARA di Sentani, Jumat, mengatakan, pihaknya menjual bunga setiap menjelang hari raya Idul Fitri karena saat itu banyak pengunjung yang berziarah.
"Hari biasa kami tidak berjualan bunga karena sepi tetapi saat hari besar keagamaan barulah kami menggelar dagangan disepanjang jalan menuju lokasi TPU Sentani," katanya.
Menurut Lala 16 tahun dirinya selalu bersemangat ketika hari raya Idul Fitri karena pasti dagangannya akan laris terjual, dalam sehari bungan tabur yang dijualnya bisa laku hingga Rp. 200.000 perhari.
"Jualan begini setahun sekali jadi selama itu saya juga merawat bunga-bunga di halaman rumah agar dapat dijual dihari seperti ini, 1 plastik kecil Rp. 5.000 dan besar Rp10.000" katanya.
Sementara itu Ida 17 tahun menjelaskan saat H-1 pengunjung banyak yang datang berziarah sehingga pihaknya berbagi tugas dengan teman-teman yang lain untuk menempatkan dagangan bunganya di beberapa titik yang dilalui peziarah.
"Jadi kita berbagi tugas sekaligus berbagi rejeki, ada yang gelar jualan bunga di pertigaan, lorong masuk, depan pagar rumah sampai mendekati makan," katanya.
Ditempat yang sama Susan 18 tahun menambahkan ada batasan lokasi yang di tentukan pemilik ulayat, jadi pihaknya hanya dapat berjualan pada titik-titik yang sudah di sepakati agar tidak menggangu para peziarah.
"Tempat jualan kami disini, kita tidak boleh jualan di sekitar TPU atau depan pagar masuk bahkan kedalam tidak diperbolehkan supaya peziarah dapat berziarah dengan tenang," katanya.