Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengimbau kepada para petani agar mewaspadai fenomena El Nino yang diperkirakan terjadi pada semester II tahun ini di Indonesia, sehingga semua persiapan harus dilakukan sejak dini.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Rabu, mengatakan hal itu berdasarkan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) bahwa seluruh provinsi harus mempersiapkan dan mengantisipasi fenomena El Nino.
"Kami tadi melakukan rapat inflasi bersama Mendagri dan salah satu arahan untuk mempersiapkan terjadinya fenomena El Nino yang bisa berdampak pada produksi pertanian," katanya.
Menurut dia, hal ini sangat penting untuk menjadi pembahasan lanjutan pemerintah kabupaten/kota. "Tentu ini menjadi tugas bersama dengan stakholder terkait mengatasi dampak tersebut," ujar Suzana yang juga Kepala Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri (BPPKLN).
Terutama, kata dia, dalam menjaga pasokan air selama fenomena El Nono yang akan berdampak pada kurangnya curah hujan di wilayah Indonesia yang berpotensi menimbulkan kekeringan.
"Untuk itu sinergitas dan koordinasi pemerintah kabupaten dan kota akan kami tingkatkan, karena ini merupakan tugas bersama dalam menjaga produksi ketahanan pangan di Bumi Cenderawasih," ucapnya.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebesar 50-60 persen fenomena El Nino berpeluang terjadi pada semester II tahun 2023.
"Terkait prakiraan dinamika atmosfer-laut, La Nina diprediksi akan segera beralih ke fase netral pada periode Maret 2023 dan bertahan hingga semester pertama 2023. Sedangkan pada semester kedua, terdapat peluang sebesar 50-60 persen bahwa kondisi netral akan beralih menuju fase El Nino," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.