Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan segera menjemput dan membawa Demesto Salla, seorang bayi berusia satu tahun lima bulan penderita gizi buruk dari Distrik Nalca, Kabupaten Yahukimo ke RSUD Wamena guna mendapat perawatan yang intensif.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo Lesman Tabuni di Jayapura, Kamis menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan tenaga kesehatan di Distrik Nalca agar bisa melakukan komunikasi dengan pihak keluarga sehingga pada Kamis (11/5) bisa membawa bayi yang menderita gizi buruk ke Wamena.
"Kondisi bayi memang sangat memprihatinkan sebab di usia itu berat badannya hanya tujuh kilogram bahkan sejak sakit sebulan lalu saat berada di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua bayi penderita gizi buruk tidak mau makan dan hanya minum air dalam jumlah yang tidak banyak," katanya.
Menurut dia jika dilihat dari kondisi bayi maka bisa dikatakan mengalami kwashiorkor atau kondisi dimana terjadi malnutrisi akut karena kekurangan protein maupun asupan gizi lainnya.
Pihaknya mengakui setelah dilakukan pengecekan dan konfirmasi, keluarga dari bayi penderita gizi buruk terdaftar sebagai penduduk yang berdomisili di Kampung Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
"Jadi dari kartu keluarganya bayi ini lahir di Batom dan seluruh keluarga terdaftar sebagai penduduk di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang dan bukan dari Kabupaten Yahukimo," ujarnya.
Seharusnya, kata Lesman Tabuni, orang tua maupun keluarga dari kondisi dari bayi itu bisa membawa ke puskesmas atau RSUD Yowari saat berada di Sentani dan tidak membawa ke Distrik Nalca.
Sebelumnya, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mengatakan pihaknya memastikan tidak ada warga di wilayahnya yang terserang gizi buruk.
"Keterangan salah satu tenaga dokter kami di Klinik Siloam, Distrik Nalca menyatakan bayi Demesto baru tiba di Nalca empat hari lalu yang sebelumnya tinggal di Sentani," katanya.
Meski demikian, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo untuk segera menjemput bayi penderita gizi buruk agar mendapat perawatan intensif di RSUD Wamena.
"Pemkab Yahukimo selalu memprioritaskan kesehatan dan pendidikan dan dapat dipastikan jika Yahukimo bebas gizi buruk karena kami sudah menempatkan mantri dan dokter di seluruh puskesmas dan puskesmas pembantu demikian juga program imunisasi hingga penyuluhan tentang gizi semua telah berjalan baik,” demikian Didimus Yahuli.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bayi gizi buruk di Yahukimo dijemput untuk perawatan di RSUD Wamena
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo Lesman Tabuni di Jayapura, Kamis menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan tenaga kesehatan di Distrik Nalca agar bisa melakukan komunikasi dengan pihak keluarga sehingga pada Kamis (11/5) bisa membawa bayi yang menderita gizi buruk ke Wamena.
"Kondisi bayi memang sangat memprihatinkan sebab di usia itu berat badannya hanya tujuh kilogram bahkan sejak sakit sebulan lalu saat berada di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua bayi penderita gizi buruk tidak mau makan dan hanya minum air dalam jumlah yang tidak banyak," katanya.
Menurut dia jika dilihat dari kondisi bayi maka bisa dikatakan mengalami kwashiorkor atau kondisi dimana terjadi malnutrisi akut karena kekurangan protein maupun asupan gizi lainnya.
Pihaknya mengakui setelah dilakukan pengecekan dan konfirmasi, keluarga dari bayi penderita gizi buruk terdaftar sebagai penduduk yang berdomisili di Kampung Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
"Jadi dari kartu keluarganya bayi ini lahir di Batom dan seluruh keluarga terdaftar sebagai penduduk di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang dan bukan dari Kabupaten Yahukimo," ujarnya.
Seharusnya, kata Lesman Tabuni, orang tua maupun keluarga dari kondisi dari bayi itu bisa membawa ke puskesmas atau RSUD Yowari saat berada di Sentani dan tidak membawa ke Distrik Nalca.
Sebelumnya, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mengatakan pihaknya memastikan tidak ada warga di wilayahnya yang terserang gizi buruk.
"Keterangan salah satu tenaga dokter kami di Klinik Siloam, Distrik Nalca menyatakan bayi Demesto baru tiba di Nalca empat hari lalu yang sebelumnya tinggal di Sentani," katanya.
Meski demikian, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo untuk segera menjemput bayi penderita gizi buruk agar mendapat perawatan intensif di RSUD Wamena.
"Pemkab Yahukimo selalu memprioritaskan kesehatan dan pendidikan dan dapat dipastikan jika Yahukimo bebas gizi buruk karena kami sudah menempatkan mantri dan dokter di seluruh puskesmas dan puskesmas pembantu demikian juga program imunisasi hingga penyuluhan tentang gizi semua telah berjalan baik,” demikian Didimus Yahuli.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bayi gizi buruk di Yahukimo dijemput untuk perawatan di RSUD Wamena