Jayapura (ANTARA) - Wakil Komandan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 132/Bima Sakti, Kodam I Bukit Barisan Mayor Inf Zulfikar Rakita Dewa resmi menyandang gelar doktor setelah menyelesaikan sidang promosi doktor di medan operasi Papua pada 12 Juni 2023.
Zulfikar meraih gelar doktor pada Universitas Padjajaran, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, program studi Ilmu Administrasi Peminatan Ilmu Pemerintahan.
"Saya meraih gelar doktor dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK 4.0) yang sempurna dan dinyatakan lulus dengan pujian atau cumlaude," katanya dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Selasa.
Lulusan Akademi Militer 2009 itu meraih gelar doktor dengan judul disertasi "Tata Kelola Pemerintahan Dinamis Provinsi Jawa Barat Pasca Pemilihan Presiden 2019 dalam Penyelenggaraan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat Jawa Barat".
Disertasi yang diujikan di mana pemilu 2019 merupakan pemilu yang diselenggarakan untuk pertama kali dengan memilih Presiden dan Wakil Presiden serta anggota Dewan Rakyat secara serentak.
"Beberapa kalangan menilai pemilu ini adalah yang paling kompleks dan berat hingga memakan banyak korban jiwa serta melahirkan polarisasi politik di tingkat masyarakat sehingga terjadi tindak kekerasan dan intimidasi di kalangan masyarakat," tulis laman Pendidikan Pasca Sarjana (PPS) FISIP Unpad dalam keterangan resminya.
Zulfikar meraih gelar doktor di perbatasan Papua dan saat ini dirinya sementara berada di Bumi Cenderawasih untuk melaksanakan operasi sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini yang tergabung dalam Satgas Yonif 132/Bima Sakti.
Mayor Inf Zulfikar melaksanakan sidang promosi doktor yang dilangsungkan pada Senin 12 Juni 2023 pukul 09.00 WIB atau 11.00 WIT secara daring melalui aplikasi Zoom dengan para penguji.
"Saya menyandang gelar doktor beberapa hari setelah menangkap salah satu warga yang diduga tahanan politik Yusak Pakage," ujarnya.
Dia menambahkan raihan cumlaude pada sidang doktor ini bukan yang pertama didapatkan sebab pada saat penamatan seluruh pendidikan S2 dengan yudisium cumlaude yaitu lulus dengan cumlaude Magister Ilmu Pemerintah Unpad pada 2019.
"Selain itu saya lulus dengan cumlaude magister hukum Universitas Krisnadwipayana pada 2021 dan lulus dengan cumlaude magister manajemen STIE Ganesha pada 2021," katanya lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mayor Zulfikar raih gelar doktor di Perbatasan RI-PNG
Zulfikar meraih gelar doktor pada Universitas Padjajaran, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, program studi Ilmu Administrasi Peminatan Ilmu Pemerintahan.
"Saya meraih gelar doktor dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK 4.0) yang sempurna dan dinyatakan lulus dengan pujian atau cumlaude," katanya dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Selasa.
Lulusan Akademi Militer 2009 itu meraih gelar doktor dengan judul disertasi "Tata Kelola Pemerintahan Dinamis Provinsi Jawa Barat Pasca Pemilihan Presiden 2019 dalam Penyelenggaraan Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat Jawa Barat".
Disertasi yang diujikan di mana pemilu 2019 merupakan pemilu yang diselenggarakan untuk pertama kali dengan memilih Presiden dan Wakil Presiden serta anggota Dewan Rakyat secara serentak.
"Beberapa kalangan menilai pemilu ini adalah yang paling kompleks dan berat hingga memakan banyak korban jiwa serta melahirkan polarisasi politik di tingkat masyarakat sehingga terjadi tindak kekerasan dan intimidasi di kalangan masyarakat," tulis laman Pendidikan Pasca Sarjana (PPS) FISIP Unpad dalam keterangan resminya.
Zulfikar meraih gelar doktor di perbatasan Papua dan saat ini dirinya sementara berada di Bumi Cenderawasih untuk melaksanakan operasi sebagai Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini yang tergabung dalam Satgas Yonif 132/Bima Sakti.
Mayor Inf Zulfikar melaksanakan sidang promosi doktor yang dilangsungkan pada Senin 12 Juni 2023 pukul 09.00 WIB atau 11.00 WIT secara daring melalui aplikasi Zoom dengan para penguji.
"Saya menyandang gelar doktor beberapa hari setelah menangkap salah satu warga yang diduga tahanan politik Yusak Pakage," ujarnya.
Dia menambahkan raihan cumlaude pada sidang doktor ini bukan yang pertama didapatkan sebab pada saat penamatan seluruh pendidikan S2 dengan yudisium cumlaude yaitu lulus dengan cumlaude Magister Ilmu Pemerintah Unpad pada 2019.
"Selain itu saya lulus dengan cumlaude magister hukum Universitas Krisnadwipayana pada 2021 dan lulus dengan cumlaude magister manajemen STIE Ganesha pada 2021," katanya lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mayor Zulfikar raih gelar doktor di Perbatasan RI-PNG