Jayapura (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen berharap melalui kegiatan orientasi bagi para penyuluh agama Kristen dapat menjadi pelopor atau role model implementasi moderasi beragama dalam kehidupannya di Indonesia Timur.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kemenag Republik Indonesia Pdt. Amsal Yowei dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Rabu, mengatakan kegiatan orientasi penyuluh agama Kristen tersebut dilakukan guna meningkatkan wawasan, pengetahuan, kebersamaan dan membangun sikap mental para penyuluh.

“Peran dan fungsi penyuluh agama ini sangat penting dipahami dengan baik, dengan begitu mampu menginternalisasi nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan di tengah masyarakat,” katanya.

Menurut Amsal, implementasi moderasi beragama merupakan syarat integritas yang kuat dari para penyuluh agama untuk menjaga keselarasan antara perkataan dan perbuatan.

"Cara pandang keagamaan yang moderat itu harus diimplementasikan dalam sikap dan praktek hidup di tengah masyarakat, sehingga membutuhkan pelopor moderasi beragama yang mampu mengimplementasikan paham moderasi beragama dalam kehidupannya,” ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya juga mengingatkan agar tidak lengah dengan situasi damai dan harmonis antarumat beragama yang tercipta di wilayah Indonesia Timur dan secara khusus di Papua.

"Semua perlu melakukan langkah-langkah strategis dalam merawat dan meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama,” katanya lagi.

Dia menambahkan kegiatan tersebut merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen dalam upaya bersama untuk menjaga kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebelumnya kegiatan orientasi kepada penyuluh agama Kristen yang diikuti 66 para penyuluh agama Kristen berasal dari Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, yang diadakan selama empat hari di Kota Jayapura, Papua, Selasa (13/6).
 


Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024