Wamena (ANTARA) - Bupati Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan Jhon Richard Banua minta warganya mendukung penyelesaian berbagai program pembangunan yang diturunkan ke kampung dan distrik agar rampung tepat waktu.
Bupati Jhon Richard Banua di Wamena, Kamis, mengatakan kegiatan palang memalang program pemerintah oleh oknum masyarakat, terkadang menjadi penghambat pembangunan sarana -sarana publik, misalnya saja terkait jalan.
“Setiap saya kunjungan ke distrik, masyarakat selalu meminta jalan. Namun saat pekerjaan diturunkan oleh pemerintah untuk dikerjakan, selalu ada aksi pemalangan yang dilakukan sekelompok masyarakat. Akibatnya sampai dengan akhir tahun pekerjaan tidak bisa diselesaikan sesuai perencanaan awal,” katanya.
Menurut Jhon, jika pekerjaan yang merupakan permintaan masyarakat itu telah dijawab dan masih ada aksi pemalangan memalang maka pemerintah akan memindahkan pekerjaan itu kepada masyarakat di kampung atau distrik lain.
“Sehingga untuk kampung - kampung yang melakukan pemalangan maka pekerjaan itu dialihkan ke kampung lain,” ujarnya.
Dia menjelaskan, hampir semua pekerjaan yang diturunkan pemerintah ke kampung dan distrik, dikerjakan oleh pengusaha asli Papua di Jayawijaya sehingga tidak ada alasan untuk menghambat kegiatan yang dilakukan.
“Kami pemerintah ingin agar apa yang diminta masyarakat saat ini, apabila nanti diberikan oleh pemerintah maka masyarakat harus mendukung dengan cara menjaga keamanan dan juga mengawal pekerjaan itu dengan baik hingga selesai,” katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya mengaku belum semua permintaan masyarakat bisa dijawab dalam waktu singkat sebab semua itu harus disesuaikan dengan keuangan daerah.
“Saat saya kunjungan ke distrik-distrik itu banyak permintaan dari masyarakat namun tidak semua bisa kami menjawab itu sekaligus,” ujarnya lagi.
Bupati Jhon Richard Banua di Wamena, Kamis, mengatakan kegiatan palang memalang program pemerintah oleh oknum masyarakat, terkadang menjadi penghambat pembangunan sarana -sarana publik, misalnya saja terkait jalan.
“Setiap saya kunjungan ke distrik, masyarakat selalu meminta jalan. Namun saat pekerjaan diturunkan oleh pemerintah untuk dikerjakan, selalu ada aksi pemalangan yang dilakukan sekelompok masyarakat. Akibatnya sampai dengan akhir tahun pekerjaan tidak bisa diselesaikan sesuai perencanaan awal,” katanya.
Menurut Jhon, jika pekerjaan yang merupakan permintaan masyarakat itu telah dijawab dan masih ada aksi pemalangan memalang maka pemerintah akan memindahkan pekerjaan itu kepada masyarakat di kampung atau distrik lain.
“Sehingga untuk kampung - kampung yang melakukan pemalangan maka pekerjaan itu dialihkan ke kampung lain,” ujarnya.
Dia menjelaskan, hampir semua pekerjaan yang diturunkan pemerintah ke kampung dan distrik, dikerjakan oleh pengusaha asli Papua di Jayawijaya sehingga tidak ada alasan untuk menghambat kegiatan yang dilakukan.
“Kami pemerintah ingin agar apa yang diminta masyarakat saat ini, apabila nanti diberikan oleh pemerintah maka masyarakat harus mendukung dengan cara menjaga keamanan dan juga mengawal pekerjaan itu dengan baik hingga selesai,” katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya mengaku belum semua permintaan masyarakat bisa dijawab dalam waktu singkat sebab semua itu harus disesuaikan dengan keuangan daerah.
“Saat saya kunjungan ke distrik-distrik itu banyak permintaan dari masyarakat namun tidak semua bisa kami menjawab itu sekaligus,” ujarnya lagi.