Biak (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Biak Numfor, Papua Ruth Naomi Rumkabu mengatakan, keluarga menjadi garda terdepan ikut melakukan pencegahan stunting pada anak di lingkungan rumah tangga.

"Tugas utama mengatasi kasus stunting di lingkungan tempat tinggal adalah kekuarga di kampung-kampung," kata Ketua TP PKK Biak Ruth Naomi Rumkabu di Biak, Minggu.

Ia berharap, di awal kehidupan anak keluargalah yang paling prioritas untuk menyediakan kebutuhan asupan gizi makanan sehat supaya anak dapat tumbuh kembang sehat.

Diakui Ruth, muncul kasus stunting anak disebabkan faktor multi dimensi di antaranya praktik pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan, kurangnya akses bayi ke makanan bergizi serta tak punya akses ketersediaan air bersih dan sanitasi.

Ia mengakui, dalam rangka mencegah kasus stunting anak di Kabupaten Biak Numfor dimulai dari lingkungan keluarga bersangkutan dengan memperhatikan asupan gizi sejak persiapan perkawinan, waktu hamil calon bayi hingga 1.000 hari awal kehidupan anak.

Dengan pemenuhan kebutuhan asupan gizi anak di kampung-kampung, menurut Ruth, maka pencegahan stunting anak di Kabupaten Biak Numfor dapat diatasi bersama orang tua, pemerintah dan masyarakat.

Upaya pencegahan stunting anak di Biak, lanjut Ruth, perlu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh serta perbaikan sanitasi akses air bersih di rumah warga.

Ruth berharap, dengan menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak balita maka tumbuh kembang anak dapat terpantau orang tua.

Pencegahan stunting secara Nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan yang holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.

Berdasarkan data kasus stunting anak di Biak Numfor turun pada tahun 2021 kasus stunting 34 persen dan di tahun 2022 kasus stunting turun menjadi 27,30 persen serta pada 2023 ditargetkan turun sebesar 16 persen.
 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024