Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak Numfor, Papua, mengandeng UNICEF menyelenggarakan program aksi bergizi untuk memperhatikan tumbuh kembang anak untuk mencegah dini terjadinya stunting.
"Lewat Program Aksi Gizi Anak, menjadi kepedulian keluarga untuk bersama-sama mengatasi stunting dan penyakit lainnya," kata Staf Ahli Bupati Biak Numfor Putu Wiadnyana membuka Program Aksi Gizi di Biak, Rabu.
Ia mengatakan peran orang tua menjadi penting karena mengetahui langsung tumbuh kembang anak mereka.
Putu menyebut untuk mencetak masa depan generasi emas Biak yang sehat dan cerdas maka faktor kesehatan asupan gizi anak harus lebih diperhatikan orang tua.
Asupan gizi bisa, kata dia, diperoleh keluarga dari pangan lokal seperti bete, keladi, dan produk perikanan.
"Pemkab Biak Numfor berharap Program Aksi Gizi lebih menyentuh kebutuhan anak di sekolah maupun lingkungan keluarga," ujarnya.
Kepada peserta Program Aksi Gizi, Putu meminta mereka mengikuti pelatihan hingga selesai karena akan menjadi pioner di lingkungan sekolah.
Putu meminta peserta dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan yang disampaikan narasumber untuk dapat diterapkan di lingkungan keluarga dan sekolah,.
Selama tiga hari pelatihan mulai 9 sampai 11 Agustus 2023, ia berharap Program Aksi Gizi tersebut bisa berdampak meningkatkan kapasitas guru di sekolah.
"Dengan demikian guru peserta pelatihan dapat mewujudkan Program Aksi Gizi di lingkungan sekolah," ujar Putu.
Pelatihan Program Aksi Gizi diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan UNICEF perwakilan Papua dan Papua Barat.
"Lewat Program Aksi Gizi Anak, menjadi kepedulian keluarga untuk bersama-sama mengatasi stunting dan penyakit lainnya," kata Staf Ahli Bupati Biak Numfor Putu Wiadnyana membuka Program Aksi Gizi di Biak, Rabu.
Ia mengatakan peran orang tua menjadi penting karena mengetahui langsung tumbuh kembang anak mereka.
Putu menyebut untuk mencetak masa depan generasi emas Biak yang sehat dan cerdas maka faktor kesehatan asupan gizi anak harus lebih diperhatikan orang tua.
Asupan gizi bisa, kata dia, diperoleh keluarga dari pangan lokal seperti bete, keladi, dan produk perikanan.
"Pemkab Biak Numfor berharap Program Aksi Gizi lebih menyentuh kebutuhan anak di sekolah maupun lingkungan keluarga," ujarnya.
Kepada peserta Program Aksi Gizi, Putu meminta mereka mengikuti pelatihan hingga selesai karena akan menjadi pioner di lingkungan sekolah.
Putu meminta peserta dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan yang disampaikan narasumber untuk dapat diterapkan di lingkungan keluarga dan sekolah,.
Selama tiga hari pelatihan mulai 9 sampai 11 Agustus 2023, ia berharap Program Aksi Gizi tersebut bisa berdampak meningkatkan kapasitas guru di sekolah.
"Dengan demikian guru peserta pelatihan dapat mewujudkan Program Aksi Gizi di lingkungan sekolah," ujar Putu.
Pelatihan Program Aksi Gizi diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan UNICEF perwakilan Papua dan Papua Barat.