Biak (ANTARA) - Meningkatkan literasi anak-anak di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) Kabupaten Supiori, Papua, sampai hari ini terus dilakukan pemkab setempat. Kini, ikhtiar mulia itu didukung dan dijalankan bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melalui penyediaan buku bacaan di perpustakaan sekolah.

Keterlibatan UGM Yogyakarta dalam membangun pendidikan daerah 3T di Kabupaten Supiori merupakan implementasi  dari salah satu komitmen perguruan tinggi negeri ternama tersebut untuk menjawab Nawacita Pemerintah dalam membangun dari daerah pinggiran.

Adapun tujuan lain, yakni meningkatkan kualitas pendidikan untuk masyarakat di wilayah 3T sebagai penerapan kebijakan Kampus Merdeka Belajar untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa UGM dalam mempraktikkan ilmu di bangku kuliah dengan kondisi nyata di lapangan.

Koordinator Wilayah Papua Kuliah Kerja Nyata Pusat Pengabdian Masyarakat (KKN PPM) UGM Yogyakarta Dr. Irkham Widiyono mengakui keterlibatan UGM untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai masalah, antara lain, di bidang pendidikan, kesehatan, pariwisata, perikanan, sosial budaya, dan penataan lingkungan hidup, hingga layanan IT.

Kabupaten Supiori merupakan wilayah 3T di Provinsi Papua yang telah menjadi sasaran kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa UGM periode Juli 2023 dengan melaksanakan 150 program kegiatan dalam waktu lebih kurang 60 hari.

Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa UGM yakni memperbaiki penataan gedung perpustakaan SD Inpres Waryesi untuk mendorong minat baca anak di Kampung Waryesi, Distrik Supiori Timur.

Dengan adanya renovasi bangunan perpustakaan sekolah dan penyediaan buku bacaan, diharapkan keberadaan perpustakaan sekolah dapat meningkatkan kemampuan baca siswa sehingga mereka mendapatkan banyak ilmu pengetahuan. Hal itu penting bagi anak-anak di wilayah 3T Kabupaten Supiori.

"Ya, ini menjadi komitmen UGM menyediakan buku-buku teks yang dimotori alumnus UGM, Erina Gudono, bagi anak SD Waryesi supaya mereka pintar dan cerdas," kata Irkham.

Kebiasaan membaca menjadi kunci bagi anak-anak untuk mempelajari dan mendapat beragam jenis ilmu pengetahuan. Ilmu dan pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku tersebut kelak mampu mengubah cara pandang terhadap kehidupan mereka.

Ketika anak rajin membaca buku, hampir dipastikan yang bersangkutan memiliki kemampuan membaca dan menulis sehingga dapat menjalani hidup dengan kualitas lebih baik.

Adapun permasalahan lain dihadapi daerah 3T, antara lain, pembangunan fasilitas pendidikan yang tidak merata di daerah 3T sehingga berpengaruh pada ketidaksetaraan penerima layanan pendidikan di sekolah.

Upaya mengatasi permasalahan minat baca tulis tersebut maka UGM membantu Pemkab Supiori serta didukung komunitas Takesbook terus membantu pemerintah daerah meningkatkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi anak-anak sekolah.

Untuk mengatasi masalah literasi anak-anak di Kabupaten Supiori, Pemkab Supiori melalui Dinas Pendidikan bersama Dinas Komunikasi dan Informatika melakukan program penyediaan jaringan internet di sekolah dan kampung.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori Rafles Ngilamele mengakui untuk meningkatkan kemampuan baca anak-anak di Kabupaten Supiori pemerintah membangun akses jaringan Internet.

Dengan adanya jaringan internet di kampung dan sekolah, maka pemerintah daerah juga dapat mendistribusikan buku-buku digital ke siswa dan sekolah di wilayah 3T.

Ketersediaan buku bacaan di sekolah memang diharapkan siswa lewat perpustakaan atau mengakses buku bacaan secara daring.

Jika jaringan Internet terbangun maka sekolah maupun siswa bisa langsung mengakses buku bacaan dengan cepat dan tersedia untuk jenis buku yang dibutuhkan.

Adapun upaya lain dilakukan pemerintah daerah untuk memacu minat literasi, salah satunya dengan membangun perpustakaan sekolah.

Membangun perpustakaan sekolah saat ini, sudah dilakukan mahasiswa KKN UGM Yogyakarta dengan dukungan komunitas Takesbook telah mereka merenovasi penataan perpustakaan sekolah SD Inpres Waryesi.

Dukungan nyata UGM dan Takesbook membantu penataan dan menyediakan buku bacaan untuk siswa SD Inpres Waryesi, Distrik Supiori Timur membuktikan adanya ikhtiar bersama Pemerintah Kabupaten Supiori untuk terus meningkatkan literasi anak di wilayah 3T.


Dukungan masyarakat

Bupati Supiori Yang Imbab mengaku sebagus apa pun program yang dilakukan pemerintah daerah tanpa adanya dukungan masyarakat adat setempat maka tidak akan efektif.

Dukungan masyarakat terhadap program literasi bagi anak-anak SD, bisa seperti yang dilakukan warga Kampung Waryesi Distrik Supiori Timur dengan ikut memperbaiki gedung perpustakaan sekolah bersama mahasiswa KKN UGM Yogyakarta.

Adanya keterlibatan masyarakat adat bersama pemerintah Kampung Waryesi terhadap program literasi bisa mendorong anak-anak sekolah menjadi gemar membaca dan menulis.

Apalagi dengan adanya bantuan buku bacaan yang diberikan Kaesang Pangarep kepada siswa SD Inpres Waryesi. Bantuan buku ini diharapkan bisa mendorong anak sekolah untuk bisa mendapatkan banyak ilmu pengetahuan.

"Pemkab Supiori melalui Dinas Pendidikan akan terus mendorong minat baca anak-anak di wilayah 3T untuk dapat menjadi generasi milenial Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter pelajar Pancasila," katanya.

Meningkatkan minat baca tulis untuk anak-anak daerah 3T di Kabupaten Supiori tidak bisa hanya dilakukan pemerintah daerah saja tetapi perlu melibatkan pemangku kepentingan di wilayah setempat.

Membangun literasi siswa sekolah di 3T Kabupaten Supiori dengan jumlah 40 SD,14 SMP, dan delapan SMA/SMK membutuhkan peran para pihak, baik itu swasta, akademisi, komunitas, dan media.

Program strategis meningkatkan literasi anak di sekolah 3T sangat penting dalam upaya meningkatkan budaya membaca di kalangan anak di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.

Kebiasaan melahap bacaan bermutu sejak usia dini disertai keberanian menulis ide, menjadi bekal penting menyiapkan generasi pintar dan berakhlak pada masa mendatang.

Anak-anak di Kabupaten Supiori kini mulai mendapatkan sumber bacaan bermutu. Kelak, kebiasaan membaca dan menulis ini akan mengubah cara pandang mereka dalam menjawab masalah kehidupan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Membangun fondasi literasi siswa di Supiori

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024