Jayapura (ANTARA) - Yayasan Maga Edukasi Papua (YMEP), Indonesia bersama parlemen Wilayah Vanimo Green River District West Sepik Province, Papua Nugini (PNG) telah melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) untuk membangun kerja sama jangka panjang pada bidang pendidikan.
Pendiri YMEP Samuel Tabuni dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Minggu mengatakan kerja sama di bidang pendidikan ini tidak hanya mencakup program rencana studi putra dan putri asal di Universitas Internasional Papua (UIP), Indonesia, tetapi juga YMEP melalui unit operasinya yakni Papua Language Institute (PLI) akan turut membantu proses persiapan bahasa.
"Baik itu bahasa Indonesia, bahasa Inggris maupun bahasa Rusia untuk putra dan putri asal PNG dalam mengakses beasiswa pendidikan tinggi S1, S2 dan S3 di berbagai pendidikan tinggi di Rusia, Amerika, Israel dan di Indonesia yang selama ini telah menjadi mitra dan telah menjalin kerja sama dengan YMEP," katanya.
Menurut dia sebelum itu pihaknya juga telah melakukan MoA dengan Gubernur West Sepik PNG terkait rencana pengiriman mahasiswa untuk berproses di dua institusi pendidikan yaitu UIP dan PLI yang berada di bawah naungan YMEP.
"Sehingga MoA yang sudah ditandatangani ini akan semakin memperluas jangkauan program pendidikan yang ditawarkan melalui dua unit operasional yang berada di bawah YMEP," ujarnya.
Sementara itu, anggota Parlemen Vanimo Green River District, Hon. Belden Namah mengatakan MoA tersebut merupakan gagasan untuk membangun kerja sama dalam bidang pembangunan sumber daya manusia di dua wilayah perbatasan Indonesia dan PNG.
"Ini adalah sebuah gagasan yang telah dibahas sekitar tiga tahun sehingga kami mengapresiasi pemerintah Provinsi Papua (Indonesia) menjalin kerja sama dengan kami," katanya.
Dia menambahkan pihaknya juga menyepakati untuk mendukung pembangunan fasilitas pendidikan Universitas Internasional Papua yang nantinya akan mendatangkan keuntungan bagi ke dua belah pihak baik generasi muda Papua dan PNG khususnya di wilayah perbatasan RI-PNG.
"Kerja sama pendidikan ini membuat perbatasan antar negara menjadi 'Imaginary border" di mana melalui pendidikan relasi antar saudara dua negara itu semakin kuat," ujarnya.
Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara YMEP dan parlemen wilayah Vanimo Green River District West Sepik Province, PNG berlangsung di Vanimo pada, Jumat 8 September 2023.
Pendiri YMEP Samuel Tabuni dalam siaran pers yang diterima di Jayapura, Minggu mengatakan kerja sama di bidang pendidikan ini tidak hanya mencakup program rencana studi putra dan putri asal di Universitas Internasional Papua (UIP), Indonesia, tetapi juga YMEP melalui unit operasinya yakni Papua Language Institute (PLI) akan turut membantu proses persiapan bahasa.
"Baik itu bahasa Indonesia, bahasa Inggris maupun bahasa Rusia untuk putra dan putri asal PNG dalam mengakses beasiswa pendidikan tinggi S1, S2 dan S3 di berbagai pendidikan tinggi di Rusia, Amerika, Israel dan di Indonesia yang selama ini telah menjadi mitra dan telah menjalin kerja sama dengan YMEP," katanya.
Menurut dia sebelum itu pihaknya juga telah melakukan MoA dengan Gubernur West Sepik PNG terkait rencana pengiriman mahasiswa untuk berproses di dua institusi pendidikan yaitu UIP dan PLI yang berada di bawah naungan YMEP.
"Sehingga MoA yang sudah ditandatangani ini akan semakin memperluas jangkauan program pendidikan yang ditawarkan melalui dua unit operasional yang berada di bawah YMEP," ujarnya.
Sementara itu, anggota Parlemen Vanimo Green River District, Hon. Belden Namah mengatakan MoA tersebut merupakan gagasan untuk membangun kerja sama dalam bidang pembangunan sumber daya manusia di dua wilayah perbatasan Indonesia dan PNG.
"Ini adalah sebuah gagasan yang telah dibahas sekitar tiga tahun sehingga kami mengapresiasi pemerintah Provinsi Papua (Indonesia) menjalin kerja sama dengan kami," katanya.
Dia menambahkan pihaknya juga menyepakati untuk mendukung pembangunan fasilitas pendidikan Universitas Internasional Papua yang nantinya akan mendatangkan keuntungan bagi ke dua belah pihak baik generasi muda Papua dan PNG khususnya di wilayah perbatasan RI-PNG.
"Kerja sama pendidikan ini membuat perbatasan antar negara menjadi 'Imaginary border" di mana melalui pendidikan relasi antar saudara dua negara itu semakin kuat," ujarnya.
Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara YMEP dan parlemen wilayah Vanimo Green River District West Sepik Province, PNG berlangsung di Vanimo pada, Jumat 8 September 2023.