Jayapura (ANTARA) - Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong meminta agar Pertamina memastikan ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) menjelang lebaran 1446 H guna mengantisipasi kenaikan konsumsi musim mudik.
“Ada beberapa hal yang saya minta yakni terkait dengan ketersediaan stok BBM baik itu jenis pertalite, pertamax, solar, minyak tanah serta avture di Provinsi Papua harus aman,” katanya usai pertemuan dengan PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku di ruangan kerja Gubernur Provinsi Papua, Kota Jayapura, Selasa (18/3).
Menurut dia,, selain itu pihaknya juga meminta agar melakukan edukasi dan sosialisasi terkait kualitas dari BBM itu sendiri.
“Terkait dengan kepercayaan tentang kebutuhan BBM di wilayah Papua saya minta juga dilakukan edukasi sehingga masyarakat bisa lebih paham lagi dengan kualitas BBM,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ketersediaan BBM di Provinsi ini menjadi hal yang penting yang harus diperhatikan mengingat wilayah ini merupakan daerah sulit dijangkau sehingga perlu dijaga stoknya.
Sementara Itu Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Isfahani mengatakan, guna menjamin ketersediaan stok pihaknya kembali mengaktifkan satuan tugas Ramadhan & Idul Fitri 2025 mulai 17 Maret hingga 13 April 2025.
“Jadi kami perkirakan akan ada kenaikan permintaan BBM dan LPG untuk wilayah Papua Maluku secara umum,” katanya.
Menurut dia, proyeksi kenaikan permintaan jenis Gasoline (Pertamax dan pertalite) meningkat sekitar 9,0 persen dan Gasoil (Biosolar dan Dexilite) turun sekitar 6,9 persen dibanding normal.
“Sedangkan permintaan LPG dan Minyak Tanah (Mitan) juga meningkat masing-masing 20,8 persen dan 5,1 persen dibanding normal. Sementara Avtur juga mengalami peningkatan sebesar 6,0 persen dari rata-rata normal harian di wilayah Papua Maluku,” ujarnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan data per 18 Maret untuk ketahanan stok seperti kerosene/minyak tanah 16 hari, avtur 27 hari, biosolar 14 hari, pertalite 27 hari, pertamax 17 hari, dexlite 14 hari.
“Kemudian Pertamina dex 19 hari dan LPG 119 hari ke depan, dimana stok ini akan terus dijaga seiring dengan suplai secara berkala yang dilakukan dari kilang-kilang Pertamina,” katanya.