Sentani (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura, Papua Hana S Hikoyabi mengajak semua pihak untuk bertindak tegas dan berkomitmen memutus jaringan narkotika di daerah setempat.
"Mulai sekarang semua pihak tanpa terkecuali harus benar-benar peduli tentang bahaya narkotika di daerah ini agar generasi muda ke depan dapat aman dari barang haram tersebut," kata Sekda Hana di Sentani, Jumat.
Menurut dia, di lapangan dan lingkungan masyarakat saat ini mulai dari anak usia sekolah SMP, SMA, memasuki perkuliahan, sudah banyak yang gunakan (narkotika) kita harus tolong mereka," katanya.
Selain itu, penjualan minuman oplosan juga perlu ditindak tegas oleh pihak keamanan. "Kita komitmen harus putuskan jaringan ini (narkotika-miras), di lingkungan mulai marak penjualan oplosan harus ditindak tegas oleh pihak keamanan," ujarnya.
Sekda Hana menjelaskan pemerintah akan mendukung pembangunan rumah rehabilitasi lewat Dinas Sosial bersama Kementerian Sosial.
“Pembangunan tersebut dapat diprioritaskan di APBD 2024, anggarannya harus tersedia, ini prioritas diadakan dan dibangun, untuk menangani anak yang memakai narkoba,” katanya.
Dia menambahkan saat ini sekitar 600 orang menjadi warga binaan di Lapas Narkotika Kelas II A Jayapura, baik WNI maupun WNA telah melebihi kapasitas.
“Jangan sampai keluarga kita masuk ke sana, maka itu kita wajib menjaga anak-anak kita dari sekarang supaya tidak menggunakan dan menjual narkotika,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan kepada pemerintah kampung perlu melakukan intervensi melalui anggaran belanja kampung yang difokuskan pada penangan anak.
“Kampung juga dapat mengawasi setiap orang baru, jika ada menjual hal-hal seperti narkoba segera laporkan untuk ditindak oleh polisi," katanya.
"Mulai sekarang semua pihak tanpa terkecuali harus benar-benar peduli tentang bahaya narkotika di daerah ini agar generasi muda ke depan dapat aman dari barang haram tersebut," kata Sekda Hana di Sentani, Jumat.
Menurut dia, di lapangan dan lingkungan masyarakat saat ini mulai dari anak usia sekolah SMP, SMA, memasuki perkuliahan, sudah banyak yang gunakan (narkotika) kita harus tolong mereka," katanya.
Selain itu, penjualan minuman oplosan juga perlu ditindak tegas oleh pihak keamanan. "Kita komitmen harus putuskan jaringan ini (narkotika-miras), di lingkungan mulai marak penjualan oplosan harus ditindak tegas oleh pihak keamanan," ujarnya.
Sekda Hana menjelaskan pemerintah akan mendukung pembangunan rumah rehabilitasi lewat Dinas Sosial bersama Kementerian Sosial.
“Pembangunan tersebut dapat diprioritaskan di APBD 2024, anggarannya harus tersedia, ini prioritas diadakan dan dibangun, untuk menangani anak yang memakai narkoba,” katanya.
Dia menambahkan saat ini sekitar 600 orang menjadi warga binaan di Lapas Narkotika Kelas II A Jayapura, baik WNI maupun WNA telah melebihi kapasitas.
“Jangan sampai keluarga kita masuk ke sana, maka itu kita wajib menjaga anak-anak kita dari sekarang supaya tidak menggunakan dan menjual narkotika,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan kepada pemerintah kampung perlu melakukan intervensi melalui anggaran belanja kampung yang difokuskan pada penangan anak.
“Kampung juga dapat mengawasi setiap orang baru, jika ada menjual hal-hal seperti narkoba segera laporkan untuk ditindak oleh polisi," katanya.