Sentani (ANTARA) - Gerakan Baca-Tulis (Gabus) kerja sama Pemerintah Kabupaten Jayapura dengan Polres Jayapura mampu menurunkan angka buta aksara di daerah setempat dari 4.538 orang menjadi 4.014 orang.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Amelia Ibo di Sentani, Senin mengatakan jumlah buta aksara yang terdapat terkini sebanyak 4.538 orang tersebar di 139 kampung, lima kelurahan dan 19 distrik.
Dengan kegiatan intens yang kami lakukan dengan bantuan Polres Jayapura masyarakat yang sudah terima sertifikat surat keterangan melek aksara (Sukma) di Kabupaten Jayapura 524 orang.
Menurut Amelia, sertifikat Sukma diberikan kepada masyarakat yang telah bisa membaca dan menulis.
“Masyarakat-masyarakat ini diajarkan dari nol artinya sama sekali tidak bisa baca dan tulis, tetapi dengan kegigihan kami maka mereka sudah bisa baca maupun tulis,” ujarnya.
Dia menjelaskan dinas pendidikan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di kampung-kampung terus berupaya memberikan pendidikan dasar kepada masyarakat.
“Selain PKBM, ada pegiat-pegiat pendidikan yang terus bekerja tanpa mengenal waktu untuk memberikan pendidikan baca dan tulis bagi masyarakat di 139 kampung guna terbebas dari buta aksara,” katanya.
Dia menambahkan pegiat pendidikan itu ada dukungan anggaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebesar Rp10 juta per tahun yang diterima setiap tiga bulan sekali.
“Mereka kalau menerima anggaran harus menyertai dengan bukti-bukti pengajaran yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan mekanisme telah ditentukan,” ujarnya.
Terdapat 212 lembaga PAUD dan PKBM yang terdaftar di Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura dengan 1.400 tenaga guru PAUD.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Amelia Ibo di Sentani, Senin mengatakan jumlah buta aksara yang terdapat terkini sebanyak 4.538 orang tersebar di 139 kampung, lima kelurahan dan 19 distrik.
Dengan kegiatan intens yang kami lakukan dengan bantuan Polres Jayapura masyarakat yang sudah terima sertifikat surat keterangan melek aksara (Sukma) di Kabupaten Jayapura 524 orang.
Menurut Amelia, sertifikat Sukma diberikan kepada masyarakat yang telah bisa membaca dan menulis.
“Masyarakat-masyarakat ini diajarkan dari nol artinya sama sekali tidak bisa baca dan tulis, tetapi dengan kegigihan kami maka mereka sudah bisa baca maupun tulis,” ujarnya.
Dia menjelaskan dinas pendidikan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di kampung-kampung terus berupaya memberikan pendidikan dasar kepada masyarakat.
“Selain PKBM, ada pegiat-pegiat pendidikan yang terus bekerja tanpa mengenal waktu untuk memberikan pendidikan baca dan tulis bagi masyarakat di 139 kampung guna terbebas dari buta aksara,” katanya.
Dia menambahkan pegiat pendidikan itu ada dukungan anggaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebesar Rp10 juta per tahun yang diterima setiap tiga bulan sekali.
“Mereka kalau menerima anggaran harus menyertai dengan bukti-bukti pengajaran yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan mekanisme telah ditentukan,” ujarnya.
Terdapat 212 lembaga PAUD dan PKBM yang terdaftar di Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura dengan 1.400 tenaga guru PAUD.