Sentani (ANTARA) - Tokoh agama Ustaz Zaenuri Thoha mengatakan Hari Santri Nasional menjadi momentum untuk meningkatkan toleransi antarumat beragama di Papua guna mencegah konflik horizontal.
“Sesama anak bangsa yang hidup di Papua khususnya Kabupaten Jayapura harus terus menjaga persatuan dan kesatuan sehingga kedamaian yang diharapkan terwujud,” katanya pada peringatan Hari Santri Nasional yang digelar oleh umat Muslim Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, di Sentani, Rabu.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatus Sibyan Doyo Baru itu mengatakan mengenai toleransi hidup beragama dan penolakan terhadap paham radikalisme harus dipahami oleh umat Muslim dan umat beragama lain di Kabupaten Jayapura.
"Santri memiliki peran vital dalam menjaga nilai-nilai toleransi dan kedamaian di masyarakat, di tengah keberagaman, kita harus saling menghormati dan bekerja sama untuk menciptakan suasana yang harmonis," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa radikalisme bertentangan dengan ajaran agama yang menekankan kasih sayang dan persatuan.
"Kita harus bersatu menolak paham yang dapat merusak kerukunan, santri harus menjadi garda terdepan dalam melawan segala bentuk ekstremisme yang merusak sendi-sendi kehidupan sosial masyarakat,” katanya.
Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Jayapura Abdul Hamid Toffir mengatakan sikap toleransi harus ditegakkan di Papua serta menolak tegas paham radikalisme yang berkembang di masyarakat.
“Indonesia dikenal dengan negara toleransi yang diamanatkan dalam nilai-nilai luhur Pancasila, sehingga sedini mungkin masyarakat harus mencegah berkembangnya paham radikalisme,” ujarnya.
Dia berharap dengan semangat Hari Santri, dapat terus menggema, memperkuat kesadaran akan pentingnya hidup rukun dalam keberagaman, serta menjaga keamanan dan ketentraman di masyarakat.
Kegiatan ini diwarnai dengan berbagai kegiatan termasuk perlombaan tilawah Quran dan pertunjukan seni yang menggambarkan pentingnya kerukunan antarumat beragama.
Para peserta tampak antusias, menyuarakan komitmen mereka untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi dan menolak radikalisme di lingkungan masing-masing.