Keerom (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua mengupayakan percepatan pengentasan daerah tertinggal di daerah itu dengan melakukan rapat koordinasi di daerah yang masih dikategorikan tertinggal.

Kepala Subbidang Kawasan Strategis dan Khusus Bappeda Papua Alva Kapisa di Keerom, Senin, mengatakan saat ini terdapat empat kabupaten masuk daerah tertinggal, yakni Keerom, Mamberamo Raya, Supiori, dan Waropen.

"Upaya untuk mengentaskan daerah tertinggal sesuai dengan visi Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun terkait mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah setempat," katanya.

Menurut Kapisa, setelah melakukan rapat koordinasi percepatan pengentasan daerah tertinggal di Kabupaten Keerom pihaknya akan melaksanakan kegiatan serupa di Supiori dan Waropen.

"Sehingga indikator ketertinggalan seperti rata-rata lama sekolah dan kesehatan di empat kabupaten tersebut bisa teratasi dengan baik" ujarnya.

Dia menjelaskan pihaknya menargetkan untuk Kabupaten Keerom pada 2025 sudah terentaskan dari daerah tertinggal sehingga ke depan Bappeda Papua akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan Pemkab Keerom untuk bersama-sama mengerjakan apa saja yang ada dalam indikator ketertinggalan seperti sumber daya manusia (SDM), sarana, dan prasarana.

"Ini yang akan kami kejar supaya program yang dikerjakan pada 2024-2025 betul-betul yang diprioritaskan agar menjadi penilaian pemerintah pusat sehingga Keerom bisa terentaskan dari daerah tertinggal," katanya.

Dia menambahkan untuk IPM di Kabupaten Keerom sebesar 66,49 dan persentase penduduk masyarakat (PPM) 16 persen kemudian IPM Kabupaten Mamberamo Raya 52,18 dan PPM 28,78 persen.

Selanjutnya, kata dia, IPM di Kabupaten Supiori sebesar 62,72 dan PPM 37,91 persen dan Kabupaten Waropen IPM sebesar 65,10 dan PPM sebesar 29,85 persen.

Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024