Sentani (ANTARA) - Bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek Depapre, Polres Jayapura mengajarkan remaja orang asli Papua (OAP) membaca dan menulis.
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen melalui Bhabinkamtibmas Aipda Desri Kendek dalam rilisnya, Jumat mengatakan Mesak Nerotouw (14) yang sudah putus sekolah sejak kelas dua SD diajari membaca dan menulis.
“Mesak biasanya mangkal di pasar Kampung Waiya Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura sehingga kami tertarik untuk mengajarkan pendidikan dasar,” katanya.
Menurutnya, Mesak diajarkan membaca dan menulis karena diketahui dari warga sekitar bahwa dirinya buta aksara.
"Ini menjadi motivasi bagi kami untuk mengajarkan nya membaca dan menulis di mana saja bisa menjadi sekolah bagi Mesak untuk memberikannya ilmu meski bukan di bangku sekolah formal,"ujarnya.
Dia menjelaskan materi pendidikan yang diajarkan ialah mengenal huruf abjad, penulisan nama dan dilanjutkan dengan belajar mengeja kata demi kata.
“Program ini akan konsisten kami ajarkan sehingga diharapkan peserta didik dapat terbebas dari buta aksara,” katanya.
Dia menambahkan pengajaran ini terlihat berat tetapi kalau ada kemauan pasti peserta didik bisa mengenal huruf dan angka dalam program gerakan baca tulis (Gabus) Polres Jayapura.
“Saya yakin dan percaya Mesak akan bisa membaca dan menulis asalkan kemauannya besar dan tidak bosan dalam belajar,” ujarnya.
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen melalui Bhabinkamtibmas Aipda Desri Kendek dalam rilisnya, Jumat mengatakan Mesak Nerotouw (14) yang sudah putus sekolah sejak kelas dua SD diajari membaca dan menulis.
“Mesak biasanya mangkal di pasar Kampung Waiya Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura sehingga kami tertarik untuk mengajarkan pendidikan dasar,” katanya.
Menurutnya, Mesak diajarkan membaca dan menulis karena diketahui dari warga sekitar bahwa dirinya buta aksara.
"Ini menjadi motivasi bagi kami untuk mengajarkan nya membaca dan menulis di mana saja bisa menjadi sekolah bagi Mesak untuk memberikannya ilmu meski bukan di bangku sekolah formal,"ujarnya.
Dia menjelaskan materi pendidikan yang diajarkan ialah mengenal huruf abjad, penulisan nama dan dilanjutkan dengan belajar mengeja kata demi kata.
“Program ini akan konsisten kami ajarkan sehingga diharapkan peserta didik dapat terbebas dari buta aksara,” katanya.
Dia menambahkan pengajaran ini terlihat berat tetapi kalau ada kemauan pasti peserta didik bisa mengenal huruf dan angka dalam program gerakan baca tulis (Gabus) Polres Jayapura.
“Saya yakin dan percaya Mesak akan bisa membaca dan menulis asalkan kemauannya besar dan tidak bosan dalam belajar,” ujarnya.