Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, Provinsi Papua Tengah, meminta para peternak di daerah ini agar tidak membakar ternak babi yang terjangkit virus African Swine Fever (ASF).

Bupati Mimika Eltinus Omaleng di Timika, Selasa, mengatakan, ternak babi yang mati terjangkit virus ASF sebaiknya dikubur saja.

"Ternak babi yang mati karena virus ASF tidak boleh dibakar, tidak boleh dibuang ke sungai atau tempat sampah agar tidak menyebarkan penyakit," katanya.

Omaleng berharap para peternak babi lebih waspada terhadap penyebaran virus ASF, dengan menguburkan babi yang mati di lokasi yang jauh dari permukiman masyarakat.

"Kalau mau kubur ternak babi yang terjangkit virus ASF juga harus cari tempat yang jauh dari kawasan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus," ujarnya.

Dia menjelaskan virus ASF dapat menyebar ke ternak babi yang masih sehat. Untuk itu, peternak yang babinya mati karena virus ASF tidak boleh berkunjung ke kandang lain yang ternak babinya masih sehat.

"Saran saya lebih baik ternak babi yang mati karena virus dikubur jauh dari lokasi permukiman masyarakat. Jangan sampai virus ini menyebar," katanya.

Dia menambahkan, virus dapat menular dari perantara manusia ke ternak. Jadi, peternak tidak boleh masuk kandang secara sembarangan.

"Pemerintah berupaya meminimalisir serta mencegah penyebaran virus ASF atau demam babi afrika dengan memberikan serum sebagai antibodi bagi ternak babi yang masih sehat," ujarnya.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Mimika minta peternak tidak membakar babi yang terjangkit ASF

Pewarta : Agustina Estevani Janggo
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2025