Sentani (ANTARA) - Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) III Marsda TNI Benny Arfan mengharapkan personel TNI AU tetap semangat bertugas di daerah perbatasan RI-PNG.
“Memang bertugas di Papua memiliki risiko dan tantangan yang tinggi, namun dengan semangat dan loyalitas maka rintangan itu bisa dilewati,” kata Pangkoopsud III Marsda TNI Benny Arfan dalam keterangan tertulisnya kepada ANTARA di Sentani, Rabu.
Menurut Marsda TNI Benny Arfan, lambang merah putih di lengan akan personel Lanud Silas Papare Jayapura itu tidak dimiliki oleh anggota lainnya di luar Papua.
“Mengapa, karena yang dapat menggunakan lambang merah putih hanya pasukan yang bertugas di daerah perbatasan, salah satunya Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan semangat dan motivasi setiap personel TNI AU maka akan terus memberikan pengabdian terbaik bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Semangat dan motivasi menjadi landasan kita untuk bertugas di manapun berada khususnya di Jayapura, Papua dalam rangka menjaga tetap utuhnya bangsa ini,” katanya.
Dia menambahkan setiap personel di Lanud Silas Papare dalam pengabdian nya kepada negara, tetap mengutamakan dan menjaga terus kesehatan.
“Kita akan bekerja maksimal kalau kesehatan kita baik, sehingga saya ingatkan untuk semua anggota harus rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan-makanan sehat supaya tubuh tetap kuat dalam menjalani aktivitas,” ujarnya.
Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Silas Papare Jayapura merupakan kekuatan Indonesia untuk menjaga kedaulatan bangsa ini dari ancaman dan gangguan pihak-pihak yang ingin merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah perbatasan RI-PNG.
Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) III Marsda TNI Benny Arfan tiba di Bandara Sentani pada Selasa (6/2) 2024 menggunakan Pesawat TNI Angkatan Udara (Indonesia Air Force) AI-2318, dan akan kembali meninggalkan Lanud Silas Papare pada Rabu (7/2) 2024 dengan pesawat yang sama.
“Memang bertugas di Papua memiliki risiko dan tantangan yang tinggi, namun dengan semangat dan loyalitas maka rintangan itu bisa dilewati,” kata Pangkoopsud III Marsda TNI Benny Arfan dalam keterangan tertulisnya kepada ANTARA di Sentani, Rabu.
Menurut Marsda TNI Benny Arfan, lambang merah putih di lengan akan personel Lanud Silas Papare Jayapura itu tidak dimiliki oleh anggota lainnya di luar Papua.
“Mengapa, karena yang dapat menggunakan lambang merah putih hanya pasukan yang bertugas di daerah perbatasan, salah satunya Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan semangat dan motivasi setiap personel TNI AU maka akan terus memberikan pengabdian terbaik bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Semangat dan motivasi menjadi landasan kita untuk bertugas di manapun berada khususnya di Jayapura, Papua dalam rangka menjaga tetap utuhnya bangsa ini,” katanya.
Dia menambahkan setiap personel di Lanud Silas Papare dalam pengabdian nya kepada negara, tetap mengutamakan dan menjaga terus kesehatan.
“Kita akan bekerja maksimal kalau kesehatan kita baik, sehingga saya ingatkan untuk semua anggota harus rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan-makanan sehat supaya tubuh tetap kuat dalam menjalani aktivitas,” ujarnya.
Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Silas Papare Jayapura merupakan kekuatan Indonesia untuk menjaga kedaulatan bangsa ini dari ancaman dan gangguan pihak-pihak yang ingin merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah perbatasan RI-PNG.
Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) III Marsda TNI Benny Arfan tiba di Bandara Sentani pada Selasa (6/2) 2024 menggunakan Pesawat TNI Angkatan Udara (Indonesia Air Force) AI-2318, dan akan kembali meninggalkan Lanud Silas Papare pada Rabu (7/2) 2024 dengan pesawat yang sama.