Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua menyebutkan menanam cabai pada perkarangan rumah menjadi program lanjutan di 2024 mengingat komoditas tersebut masih menjadi penyumbang inflasi pada awal tahun.

Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Minggu, mengatakan apalagi pada Maret akan memasuki bulan puasa sehingga program tanam cabai masih gencar dilakukan.

“Program penanaman cabai masih terus kami digalakkan sehingga ke masyarakat yang membutuhkan bibit cabai silakan menghubungi Dinas Pertanian setempat,” katanya.

Menurut Suzana, karena fokus utama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta Pempov Papua pada 2024 ini masih menjaga stabilitas harga jangan sampai terlalu naik dan terlalu rendah.

“Kami bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam waktu dekat akan mulai melakukan pasar murah serta operasi pasar guna persiapan memasuki bulan puasa sehingga harga-harga tetap stabil,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPS Papua Adiana Helena Carolina mengatakan cabai merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi pada Januari 2024 yakni sebesar 0,22 persen .

“Untuk itu tingkat inflasi berdasarkan month to month (m-to-m) sebesar 0,01 persen pada Januari 2024 dengan penyumbang terbesar yakni komoditas cabai rawit, 0,22 persen,” katanya.

Menurut Adiana, perkembangan harga berbagai komoditas pada Januari 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

“Berdasarkan hasil pemantauan kabupaten/kota Indek Harga Konsumen di Provinsi Papua, pada Januari 2024 terjadi Inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,52 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 102,30 pada Januari 2023 menjadi 103,85 di Januari 2024,” ujarnya.


Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024