Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua menekankan kepada 54 organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mendukung penurunan kemiskinan ekstrem di daerah setempat.
Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Sentani, Rabu, mengatakan untuk Kabupaten Jayapura sesuai hasil pendataan masyarakatnya tidak ada yang termasuk kategori kemiskinan ekstrem.
“Saya sudah instruksikan kepada pimpinan-pimpinan OPD supaya menyediakan bahan pokok (bapok) seperti beras, yang nanti disiapkan oleh Dinas Ketahanan Pangan untuk dibagi kepada masyarakat,” katanya.
Menurut dia, pihaknya juga memberikan dukungan pembiayaan untuk membantu kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari dana otonomi khusus (otsus) supaya masyarakat bisa sejahtera.
“Kalau jaminan sosial salah satu cara mengatasi kemiskinan ekstrem itu kan dari pusat berupa bantuan langsung tunai (BLT), kita daerah membantu masyarakat ekonomi lemah dengan dukungan dana kepada kelompok UMKM,” ujarnya.
Dia menjelaskan selain itu pihaknya juga mendorong Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk membangun jalan-jalan produksi guna membantu masyarakat dalam meningkatkan produksi perkebunan.
“Itu semua kami lakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan ekstrem yang telah menjadi atensi pemerintah pusat pada 2024 ini, sehingga pemerintah daerah menyesuaikan dengan sumber daya yang ada,” katanya.
Dia menambahkan selain dana otsus yang diturunkan ke kampung, ada juga alokasi dana desa (ADD) yang langsung dikelola oleh pemerintah kampung, sehingga mereka akan membuat program penguatan ekonomi dengan sumber daya yang ada.
Penurunan kemiskinan ekstrem dapat diturunkan sesuai imbauan dari Bank Dunia yakni pemerintah harus memberikan bantuan sosial dan subsidi, pemberdayaan masyarakat, pembangunan infrastruktur pelayanan dasar.
Bank Indonesia telah memprediksi bahwa pada 2024 akan terjadi pertumbuhan ekonomi pada kisaran lima persen karena adanya kegiatan pemilihan umum (pemilu), serta akses jual beli di pasaran maupun di semua tempat kembali lancar setelah vakum akibat pandemi COVID-19.