Sentani (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jayapura, Papua mengatasi masalah banjir di Sentani dengan meningkatkan kapasitas drainase sepanjang 300 meter.
Pengerjaan drainase dilakukan di Kemiri, Sentani, Kabupaten Jayapura untuk mengatasi masalah banjir yang terjadi ketika hujan turun dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jayapura Agus Salim Korwa di Sentani, Sabtu, mengatakan pembangunan tersebut dikerjakan pada 2023.
“Kami telah tingkatkan pembangunan drainase supaya dibuat agak lebar di Kemiri, depan Saga hingga ke samping tembok Lanud Silas Papare Jayapura supaya saat hujan tidak tergenang di wilayah itu karena mengganggu aktivitas masyarakat,” katanya.
Dia mengatakan pengerjaan drainase itu menelan biaya kurang lebih Rp1 miliar dari anggaran pada 2023 dan pekerjaannya rampung pada tahun tersebut.
“Namun untuk peningkatan badan jalan, itu tidak masuk di kami, itu tugasnya Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jayapura,” ujarnya.
Akan tetapi, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BPJN Jayapura untuk memprioritaskan pembangunan jalan tersebut agar masyarakat tidak terhalang banjir saat hujan.
“Semoga dalam waktu dekat ini juga BPJN Jayapura sudah bisa mengerjakan jalan tersebut supaya akses lalu lalang masyarakat dengan kendaraan tidak terhalang,” katanya.
Dia menjelaskan tentang ketentuan pembangunan infrastruktur di daerah setempat, antara lain pembangunan yang dikerjakan pemerintah provinsi, pemerintah pusat melalui BPJN Jayapura, dan jalan kabupaten atau kota.
“Tidak pembangunan jalan provinsi maupun pusat tidak bisa diambil alih oleh kami (Pemkab Jayapura) karena akan menyalahi aturan dan bisa diproses aparat penegak hukum, sehingga pekerjaan dilakukan sesuai prosedur,” ujarnya.
Pengerjaan drainase dilakukan di Kemiri, Sentani, Kabupaten Jayapura untuk mengatasi masalah banjir yang terjadi ketika hujan turun dan mengganggu aktivitas masyarakat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jayapura Agus Salim Korwa di Sentani, Sabtu, mengatakan pembangunan tersebut dikerjakan pada 2023.
“Kami telah tingkatkan pembangunan drainase supaya dibuat agak lebar di Kemiri, depan Saga hingga ke samping tembok Lanud Silas Papare Jayapura supaya saat hujan tidak tergenang di wilayah itu karena mengganggu aktivitas masyarakat,” katanya.
Dia mengatakan pengerjaan drainase itu menelan biaya kurang lebih Rp1 miliar dari anggaran pada 2023 dan pekerjaannya rampung pada tahun tersebut.
“Namun untuk peningkatan badan jalan, itu tidak masuk di kami, itu tugasnya Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jayapura,” ujarnya.
Akan tetapi, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan BPJN Jayapura untuk memprioritaskan pembangunan jalan tersebut agar masyarakat tidak terhalang banjir saat hujan.
“Semoga dalam waktu dekat ini juga BPJN Jayapura sudah bisa mengerjakan jalan tersebut supaya akses lalu lalang masyarakat dengan kendaraan tidak terhalang,” katanya.
Dia menjelaskan tentang ketentuan pembangunan infrastruktur di daerah setempat, antara lain pembangunan yang dikerjakan pemerintah provinsi, pemerintah pusat melalui BPJN Jayapura, dan jalan kabupaten atau kota.
“Tidak pembangunan jalan provinsi maupun pusat tidak bisa diambil alih oleh kami (Pemkab Jayapura) karena akan menyalahi aturan dan bisa diproses aparat penegak hukum, sehingga pekerjaan dilakukan sesuai prosedur,” ujarnya.