Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah menjadikan pengurangan terbuka dan angka kemiskinan sebagai isu strategis pembangunan pada tahun 2025.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mimika Yohana Paliling di Timika, Sabtu mengatakan jika jumlah pengangguran bertambah maka akan turut mempengaruhi angka kemiskinan di daerah setempat.
"Mengapa angka pengangguran terbuka kita masih tinggi itu ada alasannya, karena pencari kerja dari luar Mimika datang kesini sehingga mempengaruhi angka pengangguran terbuka," katanya
Menurut Yohana, angka pengangguran terbuka di Mimika dari data terakhir pada 2023 mencapai 6.338 orang, dan mayoritas bukan penduduk asli melainkan pencari kerja dari luar daerah.
"Mengapa kita susah menurunkan angka pengangguran terbuka karena selalu ada terus pencari kerja yang datang untuk mengadu nasib di Mimika," ujarnya.
Dia menjelaskan isu strategis lainnya untuk 2025 yakni peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur dan kewilayahan yang berwawasan lingkungan.
"Isu strategis lainnya untuk 2025 yakni, meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum serta pemberdayaan ekonomi masyarkat," katanya lagi.
Dia menambahkan dirinya berharap kolaborasi lintas sektor nantinya dapat mempercepat penanganan isu-isu strategis ini, agar persoalan di masyarakat satu-persatu dapat diatasi pemerintah.
"Pemberdayaan ekonomi sangat penting juga di 2025 nanti karena angka pengangguran terbuka tidak dapat dibatasi, selalu saja ada yang masuk kesini untuk mencari kerja," ujarnya lagi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mimika Yohana Paliling di Timika, Sabtu mengatakan jika jumlah pengangguran bertambah maka akan turut mempengaruhi angka kemiskinan di daerah setempat.
"Mengapa angka pengangguran terbuka kita masih tinggi itu ada alasannya, karena pencari kerja dari luar Mimika datang kesini sehingga mempengaruhi angka pengangguran terbuka," katanya
Menurut Yohana, angka pengangguran terbuka di Mimika dari data terakhir pada 2023 mencapai 6.338 orang, dan mayoritas bukan penduduk asli melainkan pencari kerja dari luar daerah.
"Mengapa kita susah menurunkan angka pengangguran terbuka karena selalu ada terus pencari kerja yang datang untuk mengadu nasib di Mimika," ujarnya.
Dia menjelaskan isu strategis lainnya untuk 2025 yakni peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur dan kewilayahan yang berwawasan lingkungan.
"Isu strategis lainnya untuk 2025 yakni, meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum serta pemberdayaan ekonomi masyarkat," katanya lagi.
Dia menambahkan dirinya berharap kolaborasi lintas sektor nantinya dapat mempercepat penanganan isu-isu strategis ini, agar persoalan di masyarakat satu-persatu dapat diatasi pemerintah.
"Pemberdayaan ekonomi sangat penting juga di 2025 nanti karena angka pengangguran terbuka tidak dapat dibatasi, selalu saja ada yang masuk kesini untuk mencari kerja," ujarnya lagi.