Jayapura (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) X Jayapura, Papua terus melakukan pengawasan laut guna mencegah penyeludupan yang marak terjadi seperti ilegal oil, ilegal logging dan ilegal fishing tetapi juga narkoba yang berasal dari Papua Nugini (PNG) yang masuk ke daerah itu.
Komandan Satuan Kapal Patroli Lantamal X Jayapura Letnan Kolonel Laut (P) Dedy Obet di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyeludupan dengan melaksanakan operasi pengamanan laut serta langkah pencegahan penindakan terhadap segala bentuk ancaman tindak pidana yang kemungkinan akan terjadi.
"Dengan luas wilayah kerja Lantamal X Jayapura yang cukup luas maka kami akan terus berupaya dengan menerapkan strategi yang dimiliki untuk bagaimana melakukan pengamanan di wilayah laut dan tentu juga didukung oleh personel yang memadai," katanya.
Menurut Obet, di wilayah timur Papua berbatasan dengan PNG kemudian sampai dengan bagian barat yaitu berbatasan dengan wilayah kerja Lantamal XIV Sorong sehingga perbatasan wilayah kerja Lantamal X Jayapura yakni sampai dengan Kabupaten Biak Numfor dan Nabire.
"Jadi kami melaksanakan pencegahan, penindakan terhadap para pelaku tindakan pidana tertentu di laut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2024 pasal 9B yakni melaksanakan operasi keamanan laut," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk mendukung pengamanan laut Satrol Lantamal X Jayapura memiliki fasilitas diantaranya KRI seperti Kapal Perang, Kapal Angkatan Laut ( KAL), Patkamla dan Sireder.
"Selain melakukan pengamanan laut, langkah pencegahan juga dibekali kepada masyarakat yang ada di pesisir laut seperti melakukan sosialisasi serta pemahaman untuk kecintaan terhadap Tanah Air," katanya lagi.
Di menambahkan pihaknya mempunyai Dinas Potensi Maritim yang bersinergi untuk melaksanakan tugas pokok seperti memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk cinta Tanah Air serta memberikan pemahaman untuk selalu menjaga perairan laut.
Komandan Satuan Kapal Patroli Lantamal X Jayapura Letnan Kolonel Laut (P) Dedy Obet di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyeludupan dengan melaksanakan operasi pengamanan laut serta langkah pencegahan penindakan terhadap segala bentuk ancaman tindak pidana yang kemungkinan akan terjadi.
"Dengan luas wilayah kerja Lantamal X Jayapura yang cukup luas maka kami akan terus berupaya dengan menerapkan strategi yang dimiliki untuk bagaimana melakukan pengamanan di wilayah laut dan tentu juga didukung oleh personel yang memadai," katanya.
Menurut Obet, di wilayah timur Papua berbatasan dengan PNG kemudian sampai dengan bagian barat yaitu berbatasan dengan wilayah kerja Lantamal XIV Sorong sehingga perbatasan wilayah kerja Lantamal X Jayapura yakni sampai dengan Kabupaten Biak Numfor dan Nabire.
"Jadi kami melaksanakan pencegahan, penindakan terhadap para pelaku tindakan pidana tertentu di laut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2024 pasal 9B yakni melaksanakan operasi keamanan laut," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk mendukung pengamanan laut Satrol Lantamal X Jayapura memiliki fasilitas diantaranya KRI seperti Kapal Perang, Kapal Angkatan Laut ( KAL), Patkamla dan Sireder.
"Selain melakukan pengamanan laut, langkah pencegahan juga dibekali kepada masyarakat yang ada di pesisir laut seperti melakukan sosialisasi serta pemahaman untuk kecintaan terhadap Tanah Air," katanya lagi.
Di menambahkan pihaknya mempunyai Dinas Potensi Maritim yang bersinergi untuk melaksanakan tugas pokok seperti memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk cinta Tanah Air serta memberikan pemahaman untuk selalu menjaga perairan laut.