Jayapura (ANTARA) - Kepala Bea Cukai Jayapura Adeltus Lolok mengatakan peluang ekspor ke Papua Nugini dan sejumlah negara di Pasifik masih terbuka luas.
Aktivitas ekspor itu dapat dilakukan melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN ) Skouw, Distrik Muara Tami dan pelabuhan yang ada di Kota Jayapura serta Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
"Bea Cukai Jayapura terus mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang tersebut mengingat jaraknya relatif lebih dekat, " kata Kepala Bea Cukai Jayapura Adeltus Lolok dalam keterangandi Jayapura, Selasa.
Dikatakan, untuk menunjang kegiatan ekspor-impor beberapa infrastruktur pendukung telah dimiliki Jayapura.
Bea Cukai Jayapura sendiri sejak dari bulan Januari hingga tanggal 20 Mei telah mengumpulkan penerimaan negara sebesar Rp 7.124.234.710.
Penerimaan negara yang dikumpulkan itu berasal dari bea masuk sebesar Rp 7.124.234.710, bea keluar Rp 269.000, sektor cukai Rp 4.545.500, pajak penghasilan (PPh) impor Rp 2.271.495.850 dan pajak pertambahan nilai (PPN) impor Rp 1.678.685.860,-.
Untuk ekspor dari Jayapura hingga tanggal 30 April tercatat Rp 12.680.992.000,-, kata Adeltus Lolok seraya berharap, peluang eksport dari Jayapura dapat dimanfaatkan para pengusaha di daerah ini.
Bea Cukai Jayapura akan membantu pengembangan ekspor melalui dibukanya klinik ekspor dan pusat asistensi dan penggerak ekspor daerah (papeda) yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha.
"Para pelaku usaha terutama yang bergerak di bidang ekspor dapat memanfaatkan ruang yang dibuka Bea Cukai Jayapura yakni klinik ekspor dan papeda," kata Kepala Bea Cukai Jayapura Adeltus Lolok.
Aktivitas ekspor itu dapat dilakukan melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN ) Skouw, Distrik Muara Tami dan pelabuhan yang ada di Kota Jayapura serta Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
"Bea Cukai Jayapura terus mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan peluang tersebut mengingat jaraknya relatif lebih dekat, " kata Kepala Bea Cukai Jayapura Adeltus Lolok dalam keterangandi Jayapura, Selasa.
Dikatakan, untuk menunjang kegiatan ekspor-impor beberapa infrastruktur pendukung telah dimiliki Jayapura.
Bea Cukai Jayapura sendiri sejak dari bulan Januari hingga tanggal 20 Mei telah mengumpulkan penerimaan negara sebesar Rp 7.124.234.710.
Penerimaan negara yang dikumpulkan itu berasal dari bea masuk sebesar Rp 7.124.234.710, bea keluar Rp 269.000, sektor cukai Rp 4.545.500, pajak penghasilan (PPh) impor Rp 2.271.495.850 dan pajak pertambahan nilai (PPN) impor Rp 1.678.685.860,-.
Untuk ekspor dari Jayapura hingga tanggal 30 April tercatat Rp 12.680.992.000,-, kata Adeltus Lolok seraya berharap, peluang eksport dari Jayapura dapat dimanfaatkan para pengusaha di daerah ini.
Bea Cukai Jayapura akan membantu pengembangan ekspor melalui dibukanya klinik ekspor dan pusat asistensi dan penggerak ekspor daerah (papeda) yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha.
"Para pelaku usaha terutama yang bergerak di bidang ekspor dapat memanfaatkan ruang yang dibuka Bea Cukai Jayapura yakni klinik ekspor dan papeda," kata Kepala Bea Cukai Jayapura Adeltus Lolok.