Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua mengirim petani dan penyuluh pertanian lapangan (PPL) Papua untuk belajar dan berlatih good agricultural practices (GAP) ke sentra produksi pangan dan hortikultura di Pulau Jawa.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturachman dalam keterangan di Jayapura, Kamis, mengatakan kegiatan yang diikuti empat orang yang berasal dari Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Tengah itu berlangsung selama tiga hari.
Tujuan pengiriman petani dan PPL ke sentra produksi pangan dan hortikultura yakni untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas serta mendukung pengendalian inflasi.
Melalui pelatihan GAP diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan produktivitas produksi serta mendukung pengendalian inflasi.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan sejak 28 Mei 2024, diawali dengan meningkatkan kapasitas dan menerapkan praktik di pasar lelang dengan komoditas cabai yang dilaksanakan di Koperasi Pemasaran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kelompok Tani Kembang Sari di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
"Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam penerapan pasar lelang cabai di Tanah Papua agar dapat memotong rantai pasok yang panjang sehingga petani mendapatkan harga yang wajar dan stabil," harap Faturachman.
Ditambahkan, para petani dan PPL asal Tanah Papua itu juga dilatih penerapan pertanian organik serta penerapan Internet of Things (IoT) dalam implementasi digital farming bersama Paguyuban Al-Barokah di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.
Para peserta juga dilatih penerapan pertanian organik dan memproduksi pupuk organik secara mandiri guna mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia sehingga tingkat kesehatan lahan pun tetap terjaga.
Penerapan digital farming bertujuan meningkatkan produktivitas serta mengurangi biaya usaha tani.
Selain itu mereka juga dilatih untuk mengembangkan budi daya bawang putih khususnya di Papua Pegunungan, yang dilaksanakan di Kelompok Tani Berkah Tani, yang berlokasi di pusat pembelajaran bawang putih di Guci, Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan itu bertujuan untuk menciptakan kemandirian bawang putih di wilayah Papua khususnya Papua Pegunungan yang memiliki karakteristik tanah dan wilayah berdataran tinggi, kata Faturachman seraya menambahkan, sebelumnya KPw BI Papua mengirim Ketua Pokdarwis Serehtua, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Haris Yoangka, melakukan studi banding di Desa Wisata Penglipuran, Bali.
Dengan dilakukannya studi banding diharapkan dapat mengembangkan destinasi wisata yang berbasis inisiasi masyarakat, guna mendukung pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru di Papua yaitu pariwisata dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan budaya.
Desa wisata Penglipuran dipilih sebagai tujuan studi karena reputasinya sebagai contoh sukses dalam pengembangan pariwisata yang berbasis budaya.
Apalagi berdasarkan rilis BPS, dari empat provinsi yang merupakan wilayah kerja KPw BI Papua, terungkap inflasi tahunan di Provinsi Papua terendah se-Indonesia yakni di bulan April 2024 tercatat 1,78 persen yoy.
Untuk Provinsi Papua Selatan dan Papua Pegunungan masih terjaga dalam rentang target inflasi nasional, yakni 2,5±1 persen atau masing-masing 3,04 persen yoy dan 2,71 persen yoy, sedangkan PapuaTengah berada di atas rentang target inflasi nasional, yakni 4,3 persen, jelas Faturachman.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturachman dalam keterangan di Jayapura, Kamis, mengatakan kegiatan yang diikuti empat orang yang berasal dari Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Tengah itu berlangsung selama tiga hari.
Tujuan pengiriman petani dan PPL ke sentra produksi pangan dan hortikultura yakni untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas serta mendukung pengendalian inflasi.
Melalui pelatihan GAP diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan produktivitas produksi serta mendukung pengendalian inflasi.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan sejak 28 Mei 2024, diawali dengan meningkatkan kapasitas dan menerapkan praktik di pasar lelang dengan komoditas cabai yang dilaksanakan di Koperasi Pemasaran Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi (PPHPM) Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kelompok Tani Kembang Sari di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
"Dengan kegiatan ini, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam penerapan pasar lelang cabai di Tanah Papua agar dapat memotong rantai pasok yang panjang sehingga petani mendapatkan harga yang wajar dan stabil," harap Faturachman.
Ditambahkan, para petani dan PPL asal Tanah Papua itu juga dilatih penerapan pertanian organik serta penerapan Internet of Things (IoT) dalam implementasi digital farming bersama Paguyuban Al-Barokah di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah.
Para peserta juga dilatih penerapan pertanian organik dan memproduksi pupuk organik secara mandiri guna mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia sehingga tingkat kesehatan lahan pun tetap terjaga.
Penerapan digital farming bertujuan meningkatkan produktivitas serta mengurangi biaya usaha tani.
Selain itu mereka juga dilatih untuk mengembangkan budi daya bawang putih khususnya di Papua Pegunungan, yang dilaksanakan di Kelompok Tani Berkah Tani, yang berlokasi di pusat pembelajaran bawang putih di Guci, Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan itu bertujuan untuk menciptakan kemandirian bawang putih di wilayah Papua khususnya Papua Pegunungan yang memiliki karakteristik tanah dan wilayah berdataran tinggi, kata Faturachman seraya menambahkan, sebelumnya KPw BI Papua mengirim Ketua Pokdarwis Serehtua, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Haris Yoangka, melakukan studi banding di Desa Wisata Penglipuran, Bali.
Dengan dilakukannya studi banding diharapkan dapat mengembangkan destinasi wisata yang berbasis inisiasi masyarakat, guna mendukung pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru di Papua yaitu pariwisata dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan budaya.
Desa wisata Penglipuran dipilih sebagai tujuan studi karena reputasinya sebagai contoh sukses dalam pengembangan pariwisata yang berbasis budaya.
Apalagi berdasarkan rilis BPS, dari empat provinsi yang merupakan wilayah kerja KPw BI Papua, terungkap inflasi tahunan di Provinsi Papua terendah se-Indonesia yakni di bulan April 2024 tercatat 1,78 persen yoy.
Untuk Provinsi Papua Selatan dan Papua Pegunungan masih terjaga dalam rentang target inflasi nasional, yakni 2,5±1 persen atau masing-masing 3,04 persen yoy dan 2,71 persen yoy, sedangkan PapuaTengah berada di atas rentang target inflasi nasional, yakni 4,3 persen, jelas Faturachman.