Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat menggratiskan biaya pendidikan bagi peserta didik khusus orang asli Papua (OAP), mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Yopi Hanuebi di Jayapura, Senin, mengatakan sejak 2023 peserta didik OAP tidak dipungut biaya pendidikan karena sudah ada bantuan operasional daerah yang diperuntukkan bagi para siswa asli Papua.
"Dengan adanya bantuan operasional daerah sangat membantu meringankan anak-anak OAP yang duduk di bangku pendidikan jenjang SD-SMA/SMK," katanya.
Menurut Yopi, tahun ini pihaknya juga telah memprogramkan khusus untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM) termasuk yang ada di perguruan tinggi.
"Selain itu kami juga melakukan afirmasi bagi peserta didik asli Port Numbay," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk afirmasi pada bidang kedokteran ada dua orang yang kini berkuliah di Universitas Kristen Krida Wacana selanjutnya 15 orang mahasiswa asli Port Numbay yang berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana jurusan bidang Teknologi Informatika.
"Pemkot Jayapura juga membiayai biaya pendidikan enam orang di sekolah penerbangan Curug, tiga di antaranya merupakan mahasiswa yang belajar di bidang penerbangan pilot dan tiga lainnya untuk teknisi penerbangan," katanya lagi.
Selain itu, untuk afirmasi jenjang SMP dan SMA pihaknya telah menjalan kerja sama dengan Sekolah Generasi Indonesia Jaya Untuk Semua (GenIUS), Tangerang.
"Di yayasan tersebut kami mengirimkan sebanyak 50 orang meliputi 31 siswa jenjang SMA dan 19 anak jenjang SMP," ujarnya.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Yopi Hanuebi di Jayapura, Senin, mengatakan sejak 2023 peserta didik OAP tidak dipungut biaya pendidikan karena sudah ada bantuan operasional daerah yang diperuntukkan bagi para siswa asli Papua.
"Dengan adanya bantuan operasional daerah sangat membantu meringankan anak-anak OAP yang duduk di bangku pendidikan jenjang SD-SMA/SMK," katanya.
Menurut Yopi, tahun ini pihaknya juga telah memprogramkan khusus untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM) termasuk yang ada di perguruan tinggi.
"Selain itu kami juga melakukan afirmasi bagi peserta didik asli Port Numbay," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk afirmasi pada bidang kedokteran ada dua orang yang kini berkuliah di Universitas Kristen Krida Wacana selanjutnya 15 orang mahasiswa asli Port Numbay yang berkuliah di Universitas Kristen Satya Wacana jurusan bidang Teknologi Informatika.
"Pemkot Jayapura juga membiayai biaya pendidikan enam orang di sekolah penerbangan Curug, tiga di antaranya merupakan mahasiswa yang belajar di bidang penerbangan pilot dan tiga lainnya untuk teknisi penerbangan," katanya lagi.
Selain itu, untuk afirmasi jenjang SMP dan SMA pihaknya telah menjalan kerja sama dengan Sekolah Generasi Indonesia Jaya Untuk Semua (GenIUS), Tangerang.
"Di yayasan tersebut kami mengirimkan sebanyak 50 orang meliputi 31 siswa jenjang SMA dan 19 anak jenjang SMP," ujarnya.