Sentani (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Triwarno Purnomo mengharapkan online monitoring atau onlimo alat pengukur kadar air danau dapat mencegah berbagai penyakit bagi orang asli Papua (OAP).
Alat online monitoring bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI diresmikan oleh Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Pantai Khalkote Kampung Asei Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura Provinsi Papua pada Senin (10/6).
“Alat onlimo ini akan memberikan laporan setiap tiga hari sekali mengenai kualitas air danau yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat Papua di sini,” kata Triwarno Purnomo.
Menurutnya, berbagai penyakit dapat ditimbulkan dalam jangka waktu panjang ketika kadar air danau Sentani tidak diperhatikan secara serius.
“Penyakit kulit atau kolera, gangguan pencernaan (diare), polio dan meningitis, tifus, Hepatitis A, disentri, infeksi mata (tramoka) maka harus dicegah sejak dini melalui bantuan alat online monitoring,” ujarnya.
Dia mengharapkan alat onlimo ini jangan hanya dipasang lalu tanpa dukungan solusinya, sehingga terkesan upaya yang dibangun hanya seremonial.
“Saya minta Dinas Lingkungan Hidup supaya benar-benar diikuti terus hasil online monitoring mengenai kualitas air danau setiap tiga hari sekali dapat diinformasikan kepada masyarakat melalui media masa, elektronik dan online,” katanya.
Dia menambahkan saat ini online monitoring sudah ada di dua tempat yakni di Pantai Khalkote Kampung Asei Sentani Timur dan Jembatan Kuning Kampung Ifar Besar Sentani.
“Dengan luas danau Sentani memang masih membutuhkan alat online monitong yang harus ditambah sehingga pengukuran kadar airnya maksimal,” ujarnya.
Alat online monitoring bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI diresmikan oleh Penjabat Bupati Jayapura Triwarno Purnomo di Pantai Khalkote Kampung Asei Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura Provinsi Papua pada Senin (10/6).
“Alat onlimo ini akan memberikan laporan setiap tiga hari sekali mengenai kualitas air danau yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat Papua di sini,” kata Triwarno Purnomo.
Menurutnya, berbagai penyakit dapat ditimbulkan dalam jangka waktu panjang ketika kadar air danau Sentani tidak diperhatikan secara serius.
“Penyakit kulit atau kolera, gangguan pencernaan (diare), polio dan meningitis, tifus, Hepatitis A, disentri, infeksi mata (tramoka) maka harus dicegah sejak dini melalui bantuan alat online monitoring,” ujarnya.
Dia mengharapkan alat onlimo ini jangan hanya dipasang lalu tanpa dukungan solusinya, sehingga terkesan upaya yang dibangun hanya seremonial.
“Saya minta Dinas Lingkungan Hidup supaya benar-benar diikuti terus hasil online monitoring mengenai kualitas air danau setiap tiga hari sekali dapat diinformasikan kepada masyarakat melalui media masa, elektronik dan online,” katanya.
Dia menambahkan saat ini online monitoring sudah ada di dua tempat yakni di Pantai Khalkote Kampung Asei Sentani Timur dan Jembatan Kuning Kampung Ifar Besar Sentani.
“Dengan luas danau Sentani memang masih membutuhkan alat online monitong yang harus ditambah sehingga pengukuran kadar airnya maksimal,” ujarnya.