Sentani (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, menganggarkan Rp350 juta untuk peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khusus orang asli Papua (OAP) di 139 kampung dan lima kelurahan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Miryam Y Soumilena di Sentani, Papua, Senin, mengatakan tahun ini pihaknya memperoleh dana otonomi khusus (otsus) sebesar Rp2,3 miliar.
"Dana ini akan digunakan (Rp350 juta) untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMKM di 139 kampung dan lima kelurahan khusus bagi orang asli Papua," katanya.
Menurut Miryam, pelaku UMKM OAP harus terus didorong, sehingga kemampuan managerial terus terlatih dalam meningkatkan UMKM yang digelutinya.
"Memang untuk meningkatkan kemampuan UMKM bagi OAP butuh kesabaran serta ketekunan, sehingga mereka bisa mandiri dan terus maju dalam usaha yang tekuni," ujarnya.
Dia menjelaskan selain dukungan kepada OAP, pihaknya juga memberikan dukungan kepada organisasi perempuan yang terdaftar di DP3A Kabupaten Jayapura.
"Kami hibahkan Rp1 miliar untuk organisasi perempuan di Kabupaten Jayapura untuk terus berkembang dalam membina wanita-wanita di setiap kampung, sehingga mereka bisa hidup mapan membina keluarganya," katanya.
Dia menambahkan hal terpenting dari semua itu adalah bagaimana pelaporan pertanggungjawaban dari anggaran yang diberikan, sehingga tahun mendatang dapat diberikan lagi.
"Terkadang yang menjadi hambatan adalah pelaporan dari dana yang telah digunakan, padahal itu yang penting, sehingga kami dapat anggarkan kembali untuk mereka di tahun depan," ujarnya.
Menurut dia, fokus pengelolaan UMKM adalah pelaku diarahkan untuk mengembangkan potensi yang ada di kampungnya untuk menjadi produk unggulan seperti pengembangan sagu, jagung dan umbi-umbian menjadi produk unggulan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Miryam Y Soumilena di Sentani, Papua, Senin, mengatakan tahun ini pihaknya memperoleh dana otonomi khusus (otsus) sebesar Rp2,3 miliar.
"Dana ini akan digunakan (Rp350 juta) untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMKM di 139 kampung dan lima kelurahan khusus bagi orang asli Papua," katanya.
Menurut Miryam, pelaku UMKM OAP harus terus didorong, sehingga kemampuan managerial terus terlatih dalam meningkatkan UMKM yang digelutinya.
"Memang untuk meningkatkan kemampuan UMKM bagi OAP butuh kesabaran serta ketekunan, sehingga mereka bisa mandiri dan terus maju dalam usaha yang tekuni," ujarnya.
Dia menjelaskan selain dukungan kepada OAP, pihaknya juga memberikan dukungan kepada organisasi perempuan yang terdaftar di DP3A Kabupaten Jayapura.
"Kami hibahkan Rp1 miliar untuk organisasi perempuan di Kabupaten Jayapura untuk terus berkembang dalam membina wanita-wanita di setiap kampung, sehingga mereka bisa hidup mapan membina keluarganya," katanya.
Dia menambahkan hal terpenting dari semua itu adalah bagaimana pelaporan pertanggungjawaban dari anggaran yang diberikan, sehingga tahun mendatang dapat diberikan lagi.
"Terkadang yang menjadi hambatan adalah pelaporan dari dana yang telah digunakan, padahal itu yang penting, sehingga kami dapat anggarkan kembali untuk mereka di tahun depan," ujarnya.
Menurut dia, fokus pengelolaan UMKM adalah pelaku diarahkan untuk mengembangkan potensi yang ada di kampungnya untuk menjadi produk unggulan seperti pengembangan sagu, jagung dan umbi-umbian menjadi produk unggulan.