Sentani (ANTARA) - Pemerintah Distrik Nimbokrang, Provinsi Papua, memberikan bantuan 78 ekor sapi kepada masyarakat orang asli Papua (OAP) setempat dengan menggunakan alokasi dana otonomi khusus (Otsus) 2024.
Kepala Distrik Nimbokrang Welem Wouw di Sentani, Kamis mengatakan dana Otsus 2024 yang diterima kurang lebih Rp1 miliar yang peruntukannya terhadap pengendalian stunting atau pertumbuhan lambat, kemiskinan ekstrem dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Jadi kami melihat kondisi alam di Nimbokrang cocok untuk pertanian juga peternakan sehingga tahun ini 78 ekor sapi diberikan kepada masyarakat untuk dipelihara dengan baik dan mampu meningkatkan kesejahteraan merek,” katanya.
Menurut Welem, 78 ekor sapi yang dibagikan menggunakan dana Otsus maka peruntukannya pun kepada orang asli Papua (OAP) di Distrik Nimbokrang.
“Harapan kami masyarakat Papua bisa menjadi peternak yang baik karena telah belajar dari masyarakat non Papua di sekitar, dan sapi juga bisa membawa peningkatan kesejahteraan bagi mereka,” ujarnya.
Dia menjelaskan 78 ekor sapi yang dibagikan kepada masyarakat OAP di Distrik Nimbokrang diperoleh dari Kabupaten Sarmi dan Keerom.
“Kami memperoleh sapi dengan harga Rp9 juta-Rp10 juta per ekor dengan usia rata-rata satu hingga satu setengah tahun,” katanya.
Dia menambahkan dengan usia sapi masih muda atau kecil diharapkan dapat dipelihara dengan memberikan makanan yang baik sehingga akan cepat bertumbuh dan harga jualnya pun naik.
“Harga jual sapipun kalau besar bisa mencapai Rp20 juta-Rp25 juta/ekornya dan usia peliharapun relatif singkat hanya 1-2 tahun dengan pemberian makanan yang baik,” ujarnya.
Selain bantuan sapi, kata Welem, pihaknya juga memberikan perhatian kepada masyarakat guna mencegah stunting dan kemiskinan ekstrem dengan pemberian makanan tambahan dan modal usaha.
Kepala Distrik Nimbokrang Welem Wouw di Sentani, Kamis mengatakan dana Otsus 2024 yang diterima kurang lebih Rp1 miliar yang peruntukannya terhadap pengendalian stunting atau pertumbuhan lambat, kemiskinan ekstrem dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Jadi kami melihat kondisi alam di Nimbokrang cocok untuk pertanian juga peternakan sehingga tahun ini 78 ekor sapi diberikan kepada masyarakat untuk dipelihara dengan baik dan mampu meningkatkan kesejahteraan merek,” katanya.
Menurut Welem, 78 ekor sapi yang dibagikan menggunakan dana Otsus maka peruntukannya pun kepada orang asli Papua (OAP) di Distrik Nimbokrang.
“Harapan kami masyarakat Papua bisa menjadi peternak yang baik karena telah belajar dari masyarakat non Papua di sekitar, dan sapi juga bisa membawa peningkatan kesejahteraan bagi mereka,” ujarnya.
Dia menjelaskan 78 ekor sapi yang dibagikan kepada masyarakat OAP di Distrik Nimbokrang diperoleh dari Kabupaten Sarmi dan Keerom.
“Kami memperoleh sapi dengan harga Rp9 juta-Rp10 juta per ekor dengan usia rata-rata satu hingga satu setengah tahun,” katanya.
Dia menambahkan dengan usia sapi masih muda atau kecil diharapkan dapat dipelihara dengan memberikan makanan yang baik sehingga akan cepat bertumbuh dan harga jualnya pun naik.
“Harga jual sapipun kalau besar bisa mencapai Rp20 juta-Rp25 juta/ekornya dan usia peliharapun relatif singkat hanya 1-2 tahun dengan pemberian makanan yang baik,” ujarnya.
Selain bantuan sapi, kata Welem, pihaknya juga memberikan perhatian kepada masyarakat guna mencegah stunting dan kemiskinan ekstrem dengan pemberian makanan tambahan dan modal usaha.