Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo)mengimbau kepada seluruh masyarakat setempat agar mewaspadai penyalahgunaan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada terutama saat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Papua, Jeri Agus Yudianto di Jayapura, Senin, mengatakan penyalahgunaan tersebut bisa saja dilakukan melalui berbagai platform digital yang bertujuan untuk kejahatan online lainnya.
“Kecerdasan buatan dirancang untuk membantu serta memudahkan tugas-tugas kompleks pihak manufaktur, perbankan serta pemerintahan secara cepat dan efisien,” katanya.
Menurut Jery, masyarakat sebagai pengguna platform digital kadang ditampilkan tayangan visual yang bermuatan menghasut serta berpotensi menimbulkan konflik, terutama pada tahun politik ini.
“Karena itu, kami mengimbau warga untuk melakukan konfirmasi terhadap sejumlah tayangan visual AI atau sejenisnya yang sifatnya menghasut atau memunculkan nuansa pertikaian,” ujarnya.
Dia menjelaskan, memang kini kecerdasan buatan banyak dimanfaatkan untuk menyebar berita bohong oleh sebab itu kepada seluruh masyarakat agar bijak dalam memilah dan memilih berita atau tayangan yang di tampilkan.
"Tentunya kecerdasan juga banyak dimanfaatkan untuk mendukung kinerja baik bisnis maupun pemerintahan tapi yang harus disadari adalah konfirmasi apa pun di platform, itu tetap dibutuhkan,” katanya.
Dia menambahkan, sebagai pengguna paltform harus bijak menggunakannya karena teknologi yang seringkali disalahgunakan pihak tertentu untuk membuat hoaks adalah deepfake.
Sebelumnya, telah marak beredar tayangan visual dalam bentuk AI oleh tokoh tertentu yang berpotensi memecah belah persatuan jelang pilkada yang dijadwalkan digelar pada 27 November 2024.