Timika (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah menggandeng pemangku kepentingan dalam mempersiapkan dokumen siaga untuk mengantisipasi bencana.
Kepala BPBD Kabupaten Mimika Moses Yarangga di Timika, Selasa, mengatakan penyusunan dokumen tersebut membutuhkan sumbangsih pemikiran dari pemangku kepentingan terkait, seperti TNI, Polri dan PMI, agar dirampungkan dengan baik dan terarah.
"Penyusunan dokumen siaga bencana ini sangat penting dalam rangka mencegah kejadian alam yang berbahaya bagi masyarakat," katanya.
Menurut Moses, bencana tidak dapat diprediksikan, namun dapat ditangani atau dilakukan tindakan pencegahan, sehingga penyusunan dokumen menjadi hal yang penting.
"Bencana ini kan tidak dapat kita prediksi, tetapi dapat ditangani. Dengan demikian, membuat dokumen akan lebih efektif untuk ke depannya," ujarnya.
Ia berharap ke depan juga dilakukan hal yang sama, sehingga pihak terkait dapat mengambil peranan guna memberikan masukan dalam mengurangi kejadian bencana.
"Kami juga melakukan apel siaga dengan tujuan agar semua pihak mengetahui tentang pentingnya kesatuan tim dalam menangani bencana," katanya.
Dia menambahkan setiap saran dan masukan yang diberikan oleh pemangku kepentingan terkait akan didorong dalam penyusunan dokumen penanganan bencana.
"Dibutuhkan kesatuan tim dalam menangani masalah bencana, maka setiap masukan yang diberikan kami dorong untuk dimasukkan dalam penyusunan dokumen penanganan bencana," ujarnya.
Kepala BPBD Kabupaten Mimika Moses Yarangga di Timika, Selasa, mengatakan penyusunan dokumen tersebut membutuhkan sumbangsih pemikiran dari pemangku kepentingan terkait, seperti TNI, Polri dan PMI, agar dirampungkan dengan baik dan terarah.
"Penyusunan dokumen siaga bencana ini sangat penting dalam rangka mencegah kejadian alam yang berbahaya bagi masyarakat," katanya.
Menurut Moses, bencana tidak dapat diprediksikan, namun dapat ditangani atau dilakukan tindakan pencegahan, sehingga penyusunan dokumen menjadi hal yang penting.
"Bencana ini kan tidak dapat kita prediksi, tetapi dapat ditangani. Dengan demikian, membuat dokumen akan lebih efektif untuk ke depannya," ujarnya.
Ia berharap ke depan juga dilakukan hal yang sama, sehingga pihak terkait dapat mengambil peranan guna memberikan masukan dalam mengurangi kejadian bencana.
"Kami juga melakukan apel siaga dengan tujuan agar semua pihak mengetahui tentang pentingnya kesatuan tim dalam menangani bencana," katanya.
Dia menambahkan setiap saran dan masukan yang diberikan oleh pemangku kepentingan terkait akan didorong dalam penyusunan dokumen penanganan bencana.
"Dibutuhkan kesatuan tim dalam menangani masalah bencana, maka setiap masukan yang diberikan kami dorong untuk dimasukkan dalam penyusunan dokumen penanganan bencana," ujarnya.