Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua mengharapkan warga setempat khususnya yang berada di daerah pesisir lebih memahami mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami setelah mendapatkan sosialisasi bantuan peralatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Kota Jayapura merupakan salah satu wilayah yang berpotensi terhadap bencana alam sehingga masyarakat harus siap siaga," kata Asisten II Bidang Pembangunan Setda Kota Jayapura Widi Hartanti dalam kegiatan pelatihan mitigasi bencana bagi warga Kampung Kayu Batu di Jayapura, Rabu.
Menurut Widi, pelatihan dan sosialisasi mitigasi bencana merupakan upaya pemerintah dalam meminimalisasi risiko bencana yang mengakibatkan korban jiwa.
"Untuk itu melalui sosialisasi ini juga diharapkan masyarakat dapat membentengi dirinya sendiri dengan trik atau pengetahuan yang telah disampaikan oleh BPBD maupun dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMGK)," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Asep Khalid mengatakan dengan dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan mitigasi bencana kepada masyarakat di wilayah pesisir dapat memberikan manfaat terutama bagaimana untuk menjaga diri sendiri saat terjadi bencana.
"Karena kampung yang ada di pesisir pantai memang sangat rawan terhadap bencana tsunami," katanya.
Dia menjelaskan pada 2025 BPBD Kota Jayapura akan melanjutkan pelatihan mitigasi bencana bagi tujuh kampung yang belum mendapatkan sosialisasi dan bantuan peralatan mitigasi bencana.
"Tahun ini ada tujuh kampung yang kami memberikan bantuan dan pelatihan mitigasi bencana dan Kampung Kayu Batu merupakan yang terakhir di mana anggaran kegiatan ini bersumber dari dana otonomi khusus sebesar Rp500 juta," ujarnya.
"Kota Jayapura merupakan salah satu wilayah yang berpotensi terhadap bencana alam sehingga masyarakat harus siap siaga," kata Asisten II Bidang Pembangunan Setda Kota Jayapura Widi Hartanti dalam kegiatan pelatihan mitigasi bencana bagi warga Kampung Kayu Batu di Jayapura, Rabu.
Menurut Widi, pelatihan dan sosialisasi mitigasi bencana merupakan upaya pemerintah dalam meminimalisasi risiko bencana yang mengakibatkan korban jiwa.
"Untuk itu melalui sosialisasi ini juga diharapkan masyarakat dapat membentengi dirinya sendiri dengan trik atau pengetahuan yang telah disampaikan oleh BPBD maupun dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMGK)," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Asep Khalid mengatakan dengan dilaksanakan kegiatan sosialisasi dan mitigasi bencana kepada masyarakat di wilayah pesisir dapat memberikan manfaat terutama bagaimana untuk menjaga diri sendiri saat terjadi bencana.
"Karena kampung yang ada di pesisir pantai memang sangat rawan terhadap bencana tsunami," katanya.
Dia menjelaskan pada 2025 BPBD Kota Jayapura akan melanjutkan pelatihan mitigasi bencana bagi tujuh kampung yang belum mendapatkan sosialisasi dan bantuan peralatan mitigasi bencana.
"Tahun ini ada tujuh kampung yang kami memberikan bantuan dan pelatihan mitigasi bencana dan Kampung Kayu Batu merupakan yang terakhir di mana anggaran kegiatan ini bersumber dari dana otonomi khusus sebesar Rp500 juta," ujarnya.