Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) setempat memberikan pelatihan manajemen pengelolaan kepada Badan Usaha Milik Kampung (BUMKamp).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kota Jayapura Makzi Atanay, di Jayapura, Jumat, mengatakan pelatihan tersebut guna mengoptimalkan peningkatan pengetahuan sumber daya manusia (SDM) pengelola dan teknis manajemen pengelolaan BUMKamp.
"Selain itu, juga merupakan upaya mendayagunakan potensi sumber daya ekonomi untuk terciptanya kemandirian dan kesejahteraan masyarakat kampung," katanya.
Menurut Atanay, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 40 pengurus BUMKamp dari delapan kampung, yakni Holtekamp, Skouw Sae, Mosso, Koya Tengah, Waena, Nafri, Kayu Pulo, dan Kayu Batu.
"Kami berharap ke depan kampung yang ada di Kota Jayapura dapat menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan dan pemanfaatan sumber daya di kampung," ujarnya.
Dia menjelaskan peningkatan kapasitas pengurus BUMKamp adalah hal utama yang penting untuk memetakan potensi dan masalah serta dengan mengklasifikasikan kemajuan BUMKamp serta menata manajemen pengelolaan melalui penguatan kelembagaan kapasitas sumber daya dapat membangun akses dasar dan penguatan manajemen keuangan, mengembangkan jejaring usaha dan pemasaran melalui promosi.
"Pengembangan BUMKamp sebagai pilar ekonomi nasional berbasis kampung termasuk kepada pengurus Bumkamp," katanya lagi.
Dia menambahkan bahwa pihaknya berharap melalui pelatihan ini SDM di kampung semakin berkualitas dan profesional serta memiliki komitmen untuk mengembangkan potensi di kampung.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kota Jayapura Makzi Atanay, di Jayapura, Jumat, mengatakan pelatihan tersebut guna mengoptimalkan peningkatan pengetahuan sumber daya manusia (SDM) pengelola dan teknis manajemen pengelolaan BUMKamp.
"Selain itu, juga merupakan upaya mendayagunakan potensi sumber daya ekonomi untuk terciptanya kemandirian dan kesejahteraan masyarakat kampung," katanya.
Menurut Atanay, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 40 pengurus BUMKamp dari delapan kampung, yakni Holtekamp, Skouw Sae, Mosso, Koya Tengah, Waena, Nafri, Kayu Pulo, dan Kayu Batu.
"Kami berharap ke depan kampung yang ada di Kota Jayapura dapat menanggulangi kemiskinan melalui pemberdayaan dan pemanfaatan sumber daya di kampung," ujarnya.
Dia menjelaskan peningkatan kapasitas pengurus BUMKamp adalah hal utama yang penting untuk memetakan potensi dan masalah serta dengan mengklasifikasikan kemajuan BUMKamp serta menata manajemen pengelolaan melalui penguatan kelembagaan kapasitas sumber daya dapat membangun akses dasar dan penguatan manajemen keuangan, mengembangkan jejaring usaha dan pemasaran melalui promosi.
"Pengembangan BUMKamp sebagai pilar ekonomi nasional berbasis kampung termasuk kepada pengurus Bumkamp," katanya lagi.
Dia menambahkan bahwa pihaknya berharap melalui pelatihan ini SDM di kampung semakin berkualitas dan profesional serta memiliki komitmen untuk mengembangkan potensi di kampung.