Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura meningkatkan sinergi dengan sanggar kesenian guna menjaga budaya orang asli Papua (OAP) daerah setempat.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay di Sentani, Senin, mengatakan sanggar dan grup kesenian harus diperhatikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.
“Seringlah buat kegiatan dengan melibatkan sanggar dan grup seni Kabupaten Jayapura karena melalui mereka, budaya masyarakat asli daerah ini terus dijaga,” katanya saat membuka kegiatan sosialisasi penguatan sanggar dan grup di Kabupaten Jayapura, Senin.
Menurut Delila, sanggar dan grup harus didata keberadaannya sehingga pembinaan dari pemerintah daerah terus dilakukan dalam penguatan kapasitas masyarakat adat Kabupaten Jayapura.
“Setiap ada kegiatan sanggar dan grup seni yang yang dipanggil dan tamu undangan maupun masyarakat luas dapat melihat budaya orang asli Jayapura melalui tarian yang dibawakan,” ujarnya.
Dia menjelaskan kesenian orang asli Kabupaten Jayapura harus dijaga dan dilestarikan melalui berbagai cara di antaranya menjaga bahasa daerah, menjaga tarian leluhur, ukiran dan gambar di kulit kayu.
“Kabupaten Jayapura memiliki sembilan dewan adat suku yang berbeda, maka dengan dilestarikannya budaya seni tari maka secara tidak langsung budaya itu dijaga untuk generasi selanjutnya,” katanya.
Dia mengharapkan setiap kegiatan yang dilakukan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Jayapura bisa melibatkan sanggar dan grup kesenian di daerah ini sehingga secara bersama menjaga eksistensi kebudayaan dan istiadat masyarakat Jayapura.
“Ini juga merupakan dukungan dan kolaborasi pemerintah daerah dalam melestarikan kekayaan alam berupa nilai-nilai adat istiadat yang dituangkan dalam bentuk tarian,” ujarnya.*
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay di Sentani, Senin, mengatakan sanggar dan grup kesenian harus diperhatikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.
“Seringlah buat kegiatan dengan melibatkan sanggar dan grup seni Kabupaten Jayapura karena melalui mereka, budaya masyarakat asli daerah ini terus dijaga,” katanya saat membuka kegiatan sosialisasi penguatan sanggar dan grup di Kabupaten Jayapura, Senin.
Menurut Delila, sanggar dan grup harus didata keberadaannya sehingga pembinaan dari pemerintah daerah terus dilakukan dalam penguatan kapasitas masyarakat adat Kabupaten Jayapura.
“Setiap ada kegiatan sanggar dan grup seni yang yang dipanggil dan tamu undangan maupun masyarakat luas dapat melihat budaya orang asli Jayapura melalui tarian yang dibawakan,” ujarnya.
Dia menjelaskan kesenian orang asli Kabupaten Jayapura harus dijaga dan dilestarikan melalui berbagai cara di antaranya menjaga bahasa daerah, menjaga tarian leluhur, ukiran dan gambar di kulit kayu.
“Kabupaten Jayapura memiliki sembilan dewan adat suku yang berbeda, maka dengan dilestarikannya budaya seni tari maka secara tidak langsung budaya itu dijaga untuk generasi selanjutnya,” katanya.
Dia mengharapkan setiap kegiatan yang dilakukan organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Jayapura bisa melibatkan sanggar dan grup kesenian di daerah ini sehingga secara bersama menjaga eksistensi kebudayaan dan istiadat masyarakat Jayapura.
“Ini juga merupakan dukungan dan kolaborasi pemerintah daerah dalam melestarikan kekayaan alam berupa nilai-nilai adat istiadat yang dituangkan dalam bentuk tarian,” ujarnya.*