Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua mengimbau warga memaksimalkan lahan pekarangan untuk menanam cabai agar produknya bisa dikonsumsi sendiri.

Hal ini menyusul harga cabai merah keriting di pasaran relatif tinggi yakni Rp50.000-Rp60.000/kg, cabai rawit merah Rp85.000/kg, cabai merah besar Rp85.000-Rp90.000/kg.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura Suliyono di Sentani, Senin mengatakan untuk menurunkan harga cabai maka warga harus mandiri dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam.

“Cabai inikan permintaan banyak sedangkan stok di pasaran terbatas maka memicu kenaikan harga, maka harus dicegah dengan dukungan masyarakat,” katanya.

Menurut Suliyono, pihaknya juga bersama Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura terus memberikan bantuan bibit cabai kepada kelompok petani untuk menanam cabai.

“Kalau mau harga cabai turun drastis caranya membanjiri pasokan cabai di pasaran dengan masyarakat ikut menanam sehingga harganya kembali terjangkau,” ujarnya.
  
Dia menjelaskan dengan masyarakat ikut menanam maka kebutuhan cabai tidak perlu lagi mencari di pasaran tetapi dikonsumsi dari tanaman sendiri.

“Ekonomi negara kuat harus ada dukungan dari masyarakat dalam membantu pemerintah mengendalikan harga cabai di pasaran,” katanya.

Dia menambahkan cabai salah satu kebutuhan pokok (bapok) pemicu kenaikan inflasi di Papua yang saat ini berada di angka 1,03 persen.

“Kami setiap turun ke lapangan terus mengimbau kepada masyarakat untuk menanam sendiri kebutuhan pokok seperti cabai dan umbi-umbian pengganti beras,” ujarnya.

Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024