Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua, mendorong intervensi program pembangunan terutama pada sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura Hana S Hikoyabi usai Rapat Kerja Daerah (Rakerda) OPD 2025 di Sentani, Jumat, mengatakan pihaknya telah menyampaikan usulan ke masing-masing sektor, terutama pendidikan untuk mendorong kontribusi IPM agar tidak stagnan.
"IPM kita jangan stagnan. Ini harus menjadi perhatian dari satuan kerja perangkat daerah kita," katanya.
Menurut Hana, salah satu indikator rendahnya kontribusi pendidikan terhadap IPM yakni angka partisipasi sekolah yang dinilai belum optimal. Untuk itu, Pemkab Jayapura mendorong adanya perubahan pada pola program dan kegiatan di sektor pendidikan.
"Kita harus melakukan intervensi program kegiatan yang lebih konkret, jangan sekadar mengejar statistik tetapi bagaimana anak-anak kita benar-benar mendapatkan pelayanan pendidikan yang berkualitas dan bermakna," ujarnya.
Dia menjelaskan upaya memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak dapat dilepaskan dari konteks budaya lokal. Dia menekankan pentingnya pendidikan berbasis kearifan lokal yang mampu memperkuat identitas masyarakat Kabupaten Jayapura.
"Kita sekarang punya sekolah adat, maka kita dorong pendidikan muatan lokal (mulok) terutama bahasa daerah, kalau di Tanah Merah pakai bahasa daerah di sana, yang di Sentani menggunakan Bahasa Sentani dan seterusnya, ini penguatan jaringan diri," katanya
Dia menambahkan bahwa mencetak SDM yang tangguh harus disertai dengan melestarikan nilai budaya dan kearifan lokal daerah ini.
"Kita sedang membentuk karakter generasi muda, maka penguatan terhadap SDM harus berjalan seiring dengan penguatan budaya, termasuk bahasa daerah yang menjadi kekayaan identitas kita," ujarnya.