Timika (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Moses Kilangin Timika di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah memastikan pencairan es di Puncak Jayawijaya tidak memiliki dampak langsung terhadap curah hujan di daerah ini.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Moses Kilangin Timika Reza di Timika, Selasa, mengatakan  curah hujan di Timika lebih dipengaruhi oleh faktor pergerakan massa udara dan kondisi pegunungan di sekitarnya.

"Curah hujan di Timika lebih bergantung pada pola pergerakan udara yang tertahan oleh pegunungan, pencairan es di Puncak Jayawijaya tidak berpengaruh ke curah hujan, " katanya.

Menurut Reza, pencairan es ini tetap memberikan dampak tertentu, terutama pada suhu udara di kawasan pegunungan dan dataran rendah di Kabupaten Mimika.

"Wilayah Tembagapura berpotensi terasa lebih hangat, selain itu peningkatan volume air akibat pencairan gletser juga mempengaruhi wilayah dataran rendah seperti Timika," ujarnya.

Dia menyarankan masyarakat untuk memperoleh informasi yang lebih rinci melalui kanal YouTube Info BMKG, karena informasi yang tersedia berasal dari para peneliti BMKG pusat.

"Informasi di kanal tersebut sangat lengkap dan dapat membantu masyarakat memahami dampak perubahan iklim secara lebih jelas," katanya.

Dia menambahkan hilangnya lapisan es di Puncak Jayawijaya menjadi tanda penting bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu perubahan iklim, fenomena ini tidak hanya mempengaruhi ekosistem lokal, tetapi juga pada kehidupan masyarakat sekitar.

"Kami akan terus memantau dan memberikan data terbaru terkait fenomena ini agar masyarakat dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat, " ujarnya.


Pewarta : Agustina Estevani Janggo
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024