Jayapura (ANTARA) - Tim mahasiswa Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Cenderawasih (Uncen) menciptakan camilan sehat berbahan lokal dari Papua.

Ketua Tim Mahasiswa Farmasi Uncen pencipta “Catry Bar” Serlina Sikombong dalam siaran pers kepada Antara di Jayapura, Kamis, mengatakan timnya mengembangkan “Catry-Bar” dari bahan-bahan alami lokal Papua, khususnya tepung biji pokem, tanaman asli asal Biak Numfor.

“Produk ini bertujuan memberdayakan potensi sumber daya alam Papua, meningkatkan nilai ekonomi masyarakat lokal, serta memperkenalkan hasil bumi Papua ke pasar yang lebih luas,” katanya.

Menurut Serlina, pemilihan bentuk camilan sehat ini didasari oleh kepraktisan dan kandungan gizinya di mana mudah dikonsumsi kapan saja dan memberi ruang untuk menggabungkan bahan bergizi hasil olahan lokal yang unik.

“Ini membuat ‘Catry-Bar’ berbeda dari camilan atau kudapan lain yang ada di pasaran,” ujarnya.

Dia menjelaskan timnya dinyatakan lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2025 yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdikti Saintek).

“Pengumuman kelolosan tersebut tertuang dalam surat resmi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan dengan nomor 1995/B2/DT.01.00/2025 tertanggal 3 Juli 2025,” katanya lagi.

Dia menambahkan dengan dukungan pendanaan PKM 2025, timnya berharap “Catry-Bar” dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi produk unggulan khas Papua yang tidak hanya menyehatkan tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat serta memperkuat citra Uncen sebagai kampus pelopor inovasi berbasis kearifan lokal.

“Disebut sebagai camilan sehat, ‘Catry-Bar’ mengandung serat tinggi, protein, dan berbagai nutrisi alami dari bahan lokal tanpa bahan pengawet di mana pembuatan tepung dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Cenderawasih, sedangkan pengolahan snack bar dilakukan di rumah ketua tim dengan memperhatikan standar kebersihan dan keamanan pangan,” ujarnya lagi.

Salah satu tantangan yang dihadapi tim adalah menjaga kestabilan tekstur agar produk tidak mudah hancur, karena tidak menggunakan bahan pengawet kimia, namun, ketersediaan bahan lokal yang melimpah dan kekompakan kerja tim menjadi faktor pendukung utama keberhasilan

Proses pembuatan “Catry-Bar” meliputi pencampuran bahan utama seperti tepung pokem, tepung murbei, susu, oat, gula, air, dan bahan tambahan alami lainnya. Tahapan kemudian dilanjutkan dengan pencetakan, pengujian di laboratorium, pengemasan, dan pemasaran. Waktu yang dibutuhkan untuk setiap proses produksi sekitar dua jam, tergantung pada jumlah yang dibuat.

Tim yang diketuai oleh Serlina Sikombong bersama empat anggota lainnya yakni Firlly Radika Tanjung, Nasarani Matandung Kuddy, Elvira Indahsari Karundeng, dan Yusup Yosua Sawaki mengajukan proposal berjudul: “Catry-Bar: Inovasi Snack-Bar Pokem Asal Papua Kombinasi Buah Murbei Hitam Sebagai Pangan Fungsional Indeks Glikemik Rendah”.


Pewarta : Redaktur Papua
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2025