Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIW P2B) menanam sebanyak 2.500 bibit pohon di Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia 2025.
Senior Manager Transmisi dan Distribusi PT PLN UIW Papua dan Papua Barat Triyono di Jayapura, Jumat, mengatakan aksi penanaman bibit pohon saat ini merupakan bentuk komitmen untuk mendukung keberlanjutan ekosistem yang ada di lingkungan sekitar khususnya aset PLN agar bisa tumbuh dan berkembang.
"Selain konsentrasi dengan keandalan kelistrikan kami juga ingin memastikan kondisi lingkungan tetap aman serta sebagai upaya kami melestarikan lingkungan dan ikut berkontribusi terhadap efek rumah kaca," katanya.
Menurut Triyono, perusahaannya mengajak seluruh masyarakat khususnya yang berada di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekamp bisa ikut menjaga aset PLN dan turut serta melestarikan lingkungan.
"Sehingga pembangkit listrik di PLTU Holtekamp bisa berkontribusi maksimal, aman, lancar, dan tentunya listrik andal bagi pelanggan kami di Papua," ujar dia.
Ia mengatakan Hari Menanam Pohon Indonesia 2025 yang mengusung tema "Roots of Energy" menunjukkan bahwa PT PLN tidak hanya fokus pada penyediaan tenaga listrik saja tetapi juga berkomitmen dan berkeinginan yang kuat untuk melestarikan lingkungan sekitar.
"Ini merupakan wujud komitmen kami dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan tetapi juga mendukung penurunan emisi karbon," katanya.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Papua Johny Santosa mengatakan aksi penanaman pohon tersebut merupakan salah satu aksi nyata dari PT PLN UIW Papua-Papua Barat untuk memitigasi atau mencegah perubahan iklim.
"Dengan menanam pohon maka bisa menyerap emisi gas rumah kaca," katanya.
Dia menambahkan diharapkan semua pihak agar bisa melakukan aksi menanam pohon yang tidak bersifat seremonial sebagai upaya bersama dalam pelestarian lingkungan.
Jenis pohon yang ditanam oleh PT PLN UIW Papua dan Papua Barat seperti Cemara Laut, Glodokan Tiang, dan Trembesi.

