Semarang (ANTARA) - Kepala Korlantas Polri Irjen Istiono menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat yang memilih untuk tidak melakukan mudik pada Lebaran tahun ini.
Menurut dia, hal itu merupakan bagian dari peran masyarakat dalam upaya memutus rantai penularan COVID-19.
"Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah patuh, taat tidak melakukan mudik Lebaran tahun ini. Kepatuhan ketaatan itu adalah bagian dari upaya mencegah, memutus penularan COVID-19," kata Irjen Istiono, di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Minggu.
Tercatat ada 23 ribu kendaraan pemudik yang diputar balik selama 10 hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020, sejak 24 April hingga 3 Mei 2020.
"Yang diputar balik 23 ribu secara keseluruhan," ujarnya pula.
Data tersebut merupakan akumulasi penyekatan pada tujuh polda dari Lampung hingga Jawa Timur.
Sementara mengantisipasi kemungkinan naiknya jumlah pemudik jelang Lebaran, pihaknya menegaskan kewaspadaan petugas tidak akan berkurang.
"Tentunya kekuatan tetap yang ada seperti saat ini, konsisten kami lakukan 24 jam," ujar dia.
Sebanyak 171 ribu personel gabungan Polri-TNI dan instansi terkait melaksanakan Operasi Ketupat 2020 dalam rangka mengawal larangan mudik Lebaran 2020 selama masa pandemi COVID-19. Mereka bertugas sejak 24 April hingga 31 Mei 2020 atau H+7 Lebaran.
Operasi Ketupat 2020 adalah operasi kemanusiaan, sehingga petugas mengedepankan tindakan persuasif dan humanis dalam menghalau masyarakat yang masih nekat mudik.
Sanksi maksimal yang dikenakan terhadap pemudik adalah putar balik kembali ke rumah masing-masing.