Manokwari, Papua Barat (ANTARA) - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menegaskan dirinya tidak menginginkan ada anggapan wilayah Papua tempat pengasingan, namun bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus diberi perhatian khusus.
Gibran menegaskan pemerintah berkomitmen mempercepat pembangunan di Papua.
"Saya tekankan juga, Papua itu bukan tempat pengasingan atau pembuangan. Bapak, ibu mungkin sudah sering baca berita tentang saya. 'Oh Gibran diasingkan di Papua. Tidak, itu tak benar. Papua itu bagian dari NKRI, dan harus kita berikan perhatian khusus," kata Wapres Gibran saat bertemu tokoh adat di Manokwari, Selasa.
Gibran menjelaskan kunjungan kerjanya di Manokwari,setelah kunjungan ke Jayapura dan Merauke, sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo ingin mengakselerasi pembangunan di Papua.
Menurut dia, Papua miliki berbagai komoditas khas, seperti kopi dan sagu, hingga pariwisata dan perikanan sehingga pengembangan komoditas pertanian dan perkebunan dapat gandeng Koperasi Merah Putih.
"Mohon nanti ke depan bisa dikembangkan dengan menggandeng Koperasi Desa Merah Putih. Untuk masalah modal, akses permodalan bisa gandeng PNM Mekaar, KUR, dan juga kerja sama-kerja sama dengan pihak swasta," kata Gibran.
Gibran menegaskan pembangunan di Tanah Papua bersifat berkelanjutan dan tak bisa diselesaikan hanya dalam waktu singkat sehingga pengambilan keputusan setiap program harus berbasis data dan hasil evaluasi di lapangan.
"Misalnya kita ambil salah satu aja, Papua Tengah. Kita keroyok ini nanti masalah pendidikan. Bisa kita intervensi bersama, kita keroyok dengan program MBG, Revitalisasi Sekolah, KIP, Beasiswa, Bus Sekolah," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gibran tak ingin anggapan Papua tempat pengasingan, namun bagian NKRI

