Wamena (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI mengharapkan anak-anak telantar di Papua Pegunungan (Papeg) memperoleh pelayanan optimal guna memberikan hak hidup lebih layak.
Staf Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kemensos RI Faisal di Wamena, Jumat, mengatakan dengan kegiatan koordinasi, sinkronisasi dan pembinaan pelaksanaan rehabilitasi sosial dasar selama dua hari (Kamis-Jumat), pengelolaan anak telantar lebih optimal di panti asuhan maupun rumah singgah.
“Kami berharap setelah pengurus 22 yayasan panti asuhan, panti asuhan dan rumah singgah mengikuti ini, standar pelayanan anak telantar dapat lebih maksimal di tempatnya masing-masing,” katanya.
Menurut dia, standar pelayanan anak telantar di panti asuhan maupun rumah singgah telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga pengelolaannya sesuai dengan standar yang ada.
“Standar pelayanan anak telantar itu bukan sekadar retorika, tetapi harus diterapkan atau dilaksanakan setiap pengurus panti asuhan maupun rumah singgah, sehingga anak-anak tersebut memperoleh hak yang baik,” ujarnya.
Dia menjelaskan dalam standar pelayanan anak telantar meliputi layanan pengasuhan anak, sumber daya manusia (SDM), sarana-prasarananya dan semua kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan anak telantar harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
“Terdapat enam standar pelayanan bagi anak telantar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Enam standar pelayanan anak telantar tersebut, yakni pelayanan, program, SDM, sarana-prasarana, sarana hasil harus dilengkapi oleh semua lembaga yang mengurus anak telantar di Papua Pegunungan,” katanya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Papua Pegunungan mengatakan kegiatan ini pengurus yayasan panti asuhan, panti asuhan dan rumah singgah telah berdiskusi, berbagi pengalaman serta memperdalam pemahaman terkait pelaksanaan rehabilitasi sosial dasar bagi anak-anak telantar.
“Melalui kegiatan ini, kita telah berupaya memperkuat sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten serta lembaga penyelenggara layanan sosial agar penanganan anak telantar dapat berjalan lebih efektif, terarah dan berkeadilan,” ujarnya.
Dia berharap seluruh hasil pembahasan dan rekomendasi yang lahir dari kegiatan ini tidak berhenti hanya di forum ini saja, tetapi dapat ditindaklanjuti di lapangan.
Plt Kepala Dinsos P3A Papua Pegunungan Yanius Y Telenggen menutup secara resmi kegiatan koordinasi, sinkronisasi dan pembinaan pelaksanaan rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dalam panti yang berlangsung dua hari (6-7/11) 2025 di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemensos harap anak telantar di Papeg peroleh layanan optimal

