Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pendidikan setempat berharap adanya pembelajaran nilai integritas pada satuan pendidikan di Bumi Cenderawasih, di mana materi tersebut sebagai upaya pencegahan korupsi sejak dini.
Kepala Dinas Pendidikan Papua, Christian Sohilait di Jayapura, Kamis, mengatakan banyak pemimpin jatuh dalam masalah korupsi karena tidak dibekali nilai integritas sejak usia sekolah.
"Oleh karena itu sangat penting nilai integritas disampaikan atau dikenalkan sejak dini dengan begitu ke depan generasi Papua terbebas dari korupsi," katanya.
Menurut Chistian, di Papua terdapat 20 ribu lebih pelajar SMA dan SMK sehingga generasi ini adalah duta integritas sehingga diharapkan mampu menjaga diri serta menularkan nilai integritas kepada teman-teman sebaya.
"Melalui para duta tersebut kami berharap agar menyebarkan informasi antikorupsi di lingkungan sekolah serta di tempat lainnya seperti terlibat dalam kampanye melalui media seperti radio dan televisi," ujarnya
Dia menjelaskan gerakan ini bukan kegiatan pertama, melainkan tindak lanjut dari pelantikan duta integritas sebelumnya.
"Untuk itu kami berharap kegiatan pengembangan kapasitas duta integritas bagi pelajar SMA dan SMK yang digelar oleh inspektorat bersama ForPAK Papua dapat terus dilanjutkan," katanya lagi.
Dia menambahkan para siswa maupun siswi adalah calon pemimpin masa depan oleh sebab itu sangat perlu dibekali nilai integritas sejak dini agar akan tumbuh menjadi pemimpin yang bersih dan bertanggung jawab.
"Kami berharap gerakan antikorupsi di sekolah dapat berkembang menjadi budaya yang mengakar, sehingga lahir generasi muda Papua yang berdaya, jujur, dan mampu menjaga integritas dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa," ujarnya.
Sebelumnya, Inspektorat bersama ForPAK Papua, dan GIZ CPFS menggelar kegiatan pengembangan kapasitas duta integritas bagi pelajar SMA dan SMK bertempat di aula Kominfo Papua, Kota Jayapura Selasa (18/11).

