Jayapura, Papua (ANTARA News) - Tentara Papua Nugini atau PNG Defence Force (PNGDF), Rabu (8/5) sekitar pukul 11.00 WIT, menembak Edward Aritahanu (18), seorang warga negara Indonesia yang tengah berkunjung ke negara itu.
Data yang dihimpun Antara menyebutkan bahwa Edward ditembak dalam pelayaran menggunakan perahu motor menuju Kampung Lido, Provinsi Sandaun, Papua Nugini untuk menjenguk keluarganya yang berkebangsaan Papua Nugini.
Edward tidak sendiri, ia bersama ayahnya, Meki Aritahanu (50), dan Irene Yoku (15).
Saat berada di perairan kampung tersebut tiba-tiba datang lima anggota tentara PNG dengan menggunakan kendaraan Land Cruiser langsung mengeluarkan tembakan ke arah mereka hingga mengenai korban dan perahu motornya.
Korban dan ayahnya kemudian langsung melarikan diri dan kembali ke Jayapura.
Edward sendiri mengalami luka tembak dilutut bagian kanan dan saat ini sudah ditangani tim medis RSUD Dok II Jayapura.
Konsul RI di Vanimo, Jahar Gultom, kepada ANTARA, mengakui ada insiden tersebut dan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pihak PNGDF serta Pemerintah Daerah Sandaun.
"Kami masih menunggu tindak lanjut dari pertemuan tersebut ," kata Gultom.
(E006)
Data yang dihimpun Antara menyebutkan bahwa Edward ditembak dalam pelayaran menggunakan perahu motor menuju Kampung Lido, Provinsi Sandaun, Papua Nugini untuk menjenguk keluarganya yang berkebangsaan Papua Nugini.
Edward tidak sendiri, ia bersama ayahnya, Meki Aritahanu (50), dan Irene Yoku (15).
Saat berada di perairan kampung tersebut tiba-tiba datang lima anggota tentara PNG dengan menggunakan kendaraan Land Cruiser langsung mengeluarkan tembakan ke arah mereka hingga mengenai korban dan perahu motornya.
Korban dan ayahnya kemudian langsung melarikan diri dan kembali ke Jayapura.
Edward sendiri mengalami luka tembak dilutut bagian kanan dan saat ini sudah ditangani tim medis RSUD Dok II Jayapura.
Konsul RI di Vanimo, Jahar Gultom, kepada ANTARA, mengakui ada insiden tersebut dan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pihak PNGDF serta Pemerintah Daerah Sandaun.
"Kami masih menunggu tindak lanjut dari pertemuan tersebut ," kata Gultom.
(E006)