Jayapura (Antara Papua) - Pasien diare di kalangan balita dan anak-anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Jayapura, Papua, bertambah dari 30 orang menjadi 50 orang sampai Sabtu malam.
"Dalam dua pekan ini jumlah pasien bayi dan anak yang terjangkit diare terus meningkat hingga mencapai 50 orang," kata Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat RSUD Abepura Jhon Akobiarek, di Jayapura, yang menghubungi Antara di Jayapura, Jumat malam.
Ia mengatakan, manajemen rumah sakit terus menambah velbed untuk pasien diare yang terus bertambah, mengingat kapasitas tampung tempat tidur pasien relatif terbatas.
"Sementara ini ada tambahan 10 unit velbed lagi untuk pasien diare, baik di ruang perawatan anak maupun di Unit Gawat Darurat," ujarnya.
Bahkan, orang dewasa pun mulai ada yang terjangkit diare di Distrik Abepura, Kota Jayapura, yang diduga terular dari pasien balita dan anak-anak.
"Sudah ada lima orang dewasa yang terkena diare, diluar dari jumlah balita dan anak. Dari lima pasien diare orang dewasa itu, tiga orang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, dua lainnya rawat jalan," ujarnya.
Pasien diare itu umumnya tinggal di sekitar Waena-Abepura, Padangbuan-Abepura, Kotaraja-Abepura, Skylin-Jayapura, kompleks Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Abepura, dan Kompleks Rumah Sakit Jiwa Abepura. Bahkan ada satu balita dari Sentani, Kabupaten Jayapura.
Menurut Jhon, tim "Crisis Center" Dinas Kesehatan Provinsi Papua sudah meninjau pasien diare di rumah sakit dan mengambil sampel darah dari masing-masing pasien, namun hasilnya belum diumumkan.
Pihak rumah sakit memprediksi penyebab diare bersumber dari air kurang bersih yang dikonsumsi, juga penyebaran melalui udara. "Penyebaran melalui udara sangat cepat sekali," ujarnya. (*)
"Dalam dua pekan ini jumlah pasien bayi dan anak yang terjangkit diare terus meningkat hingga mencapai 50 orang," kata Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat RSUD Abepura Jhon Akobiarek, di Jayapura, yang menghubungi Antara di Jayapura, Jumat malam.
Ia mengatakan, manajemen rumah sakit terus menambah velbed untuk pasien diare yang terus bertambah, mengingat kapasitas tampung tempat tidur pasien relatif terbatas.
"Sementara ini ada tambahan 10 unit velbed lagi untuk pasien diare, baik di ruang perawatan anak maupun di Unit Gawat Darurat," ujarnya.
Bahkan, orang dewasa pun mulai ada yang terjangkit diare di Distrik Abepura, Kota Jayapura, yang diduga terular dari pasien balita dan anak-anak.
"Sudah ada lima orang dewasa yang terkena diare, diluar dari jumlah balita dan anak. Dari lima pasien diare orang dewasa itu, tiga orang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, dua lainnya rawat jalan," ujarnya.
Pasien diare itu umumnya tinggal di sekitar Waena-Abepura, Padangbuan-Abepura, Kotaraja-Abepura, Skylin-Jayapura, kompleks Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Abepura, dan Kompleks Rumah Sakit Jiwa Abepura. Bahkan ada satu balita dari Sentani, Kabupaten Jayapura.
Menurut Jhon, tim "Crisis Center" Dinas Kesehatan Provinsi Papua sudah meninjau pasien diare di rumah sakit dan mengambil sampel darah dari masing-masing pasien, namun hasilnya belum diumumkan.
Pihak rumah sakit memprediksi penyebab diare bersumber dari air kurang bersih yang dikonsumsi, juga penyebaran melalui udara. "Penyebaran melalui udara sangat cepat sekali," ujarnya. (*)