Timika (Antara Papua) - Wakil Ketua DPRD Mimika, Papua, Karel Gwijangge meminta pemkab setempat mendata sekaligus memberikan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi warga yang menjadi korban banjir akibat curah hujan tinggi di Timika dan sekitarnya, dalam beberapa pekan terakhir.

"Ini musibah yang tidak kita duga. Orang punya rumah dan kebun-kebun terendam banjir. Kalau sudah seperti itu, apa yang bisa mereka harapkan karena semua tanaman busuk dan mati. Pemerintah daerah harus memberikan bantuan bahan kebutuhan pokok bagi petani dan masyarakat lainnya yang terkena banjir," kata Karel Gwijangge kepada Antara di Timika, Kamis.

Menurut dia, kasus banjir bandang yang terjadi di Timika tahun ini sangat parah. Banyak rumah warga terendam banjir. Kondisi terparah terlihat di kawasan lokalisasi prostitusi Kilometer 10 Kampung Kadun Jaya. Di lokasi tersebut, genangan air mencapai pinggang orang dewasa.

Banjir juga menggenangi kompleks Markas Komando Brigif 20 Ima Jaya Keramo dan perumahan prajurit. Bahkan ruas jalan poros yang menghubungkan Timika-Mapurujaya hingga Pelabuhan Paumako juga tidak luput dari genangan banjir.

Kasus banjir bandang di Kota Timika dan sekitarnya, demikian Karel, bukan kali ini saja, tetapi hampir setiap tahun terjadi sejak Timika belum menjadi kota.

"Dari dulu sudah seperti itu karena kondisi Timika yang rata. Apalagi kalau permukaan laut naik pasti air menggenangi permukiman warga di kampung-kampung pesisir. Karena itu alangkah baiknya Pemkab Mimika membangun kanal-kanal untuk mengatasi banjir tahunan di Timika," usul Karel.

Karel Gwijangge meminta Pemkab Mimika melakukan pendataan warga yang menjadi korban banjir.

"Mulai dari RT sampai kepala kampung/lurah segera mendata warga mereka lalu melaporkan ke Pemkab Mimika data warga yang terkena banjir agar diberikan bantuan terutama sembako," tutur Karel.

Informasi yang dihimpun,  kasus banjir tidak hanya terjadi di Timika dan sekitarnya. Warga yang bermukim di sejumlah kampung di wilayah pesisir yang lokasinya berada di bibir Laut Arafuru juga tidak luput dari musibah banjir mengakibatkan mereka harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kondisi terparah terjadi di Kampung Myoko, Distrik Mimika Tengah dan kampung-kampung lain di wilayah pesisir Mimika.

Pada Senin (25/8), sejumlah pejabat Pemkab Mimika meninjau kawasan yang tergenang banjir di beberapa lokasi di sekitar Kota Timika seperti Kilo 10 Kadun Jaya dan Mako Brigif 20 IJK.

Asisten IV Setda Mimika Paulus Dumais mengatakan Dinas Sosial akan memberikan bantuan kepada warga korban banjir.

Untuk mengatasi banjir di Kilo 10, Dinas Pekerjaan Umum setempat berencana melakukan normalisasi daerah aliran sungai di sekitar itu. (*)


Pewarta : Oleh Evarianus Supar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024